Bisnis.com, BANDUNG -- Polisi menggerebek sebuah rumah di Kota Bandung yang dijadikan kantor promosi judi online. Polisi mengamankan lima orang tersangka di rumah yang terletak di Komplek Muara Regency, Bojongloa Kidul, Kota Bandung ini.
Kini lima orang tersangka tersebut menjalani pemeriksaan oleh Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan penggerebekan tersebut dilakukan pada Rabu 20 November 2024, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.
Tersangka melakukan praktik haram tersebut di rumah yang disulap menjadi tempat penjualan kain dan baju untuk mengelabui masyarakat dan petugas.
"Tetapi ternyata di dalam menjadi teleadmin dan telemarketing judi online. Dan kemarin telah dilaksanakan penggerebekan oleh Satreskrim Polrestabes Bandung dan telah diamankan kurang lebih 5 orang yang berada di tempat ini, 1 orang inisial FG sebagai supervisor dan 4 orang ini sebagai telemarketing," ucap Budi, Kamis (21/11/2024).
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku hanya menyebarkan link-link situs judi online kepada masyarakat melalui pesan singkat. Situs judi online yang ditawarkan para tersangka bernama mabukjudi dan ggcuan.
Baca Juga
"Mereka menyebarkan link-link situs judi online. Ketika ada masyarakat yang tergiur mengklik, mereka mendapatkan fee dari link tersebut. Jadi mereka memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara memakai judi online. Nanti kita akan telusuri dan berkerjasama dengan Mabes Polri, tapi yang pasti di sini web mabukjudi dan ggcuan. Iya semuanya di Kamboja juga," kata dia.
Budi mengatakan para tersangka mengaku telah meraup untung ratusan juta rupiah dari pekerjaan promosi judi online tersebut. Bahkan, praktik promosi situs judi online itu telah berjalan selama dua tahun.
"Dari hasil pemeriksaan sementara mendapatkan keuntungan dari Rp300 juta sampai Rp500 juta perbulan. Kurang sudah lebih dari 1 sampai 2 tahun tapi masih kita kembangkan, karena masyarakat tadi kita tanya di depan bahwa mereka [tersangka] berkilah bahwa mereka berjualan kain," ucap dia.
Sementara itu, salah sorang tersangka yang berprofesi sebagai supervisor berinisial FG mengatakan bertugas mengumpulkan data nomer telepon. Kemudian dia memberikan data tersebut kepada telemarketing untuk diberikan promosi judi online.
"Teknisnya marketing ngirim barcode baru saya scan di situ muncul di broswer ada data telepon terus dihubungi oleh telemarketing. Dapat fee bulanan, target bulanan Rp1,2 juta. Karyawan ada 17, sudah 2 tahun dari 2022. Kalau lagi sepi Rp300 juta kalau lagi ramai sampai Rp500 juta per bulan," kata dia.