Bisnis.com, KUNINGAN - Kabupaten Kuningan diproyeksikan mampu menangkap peluang dari beroperasinya Tol Cisumdawu dan Bandara BIJB Kertajati dari sektor pariwisata.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan Ritto Riswanto menjelaskan, beroperasinya dua akses terdekat menuju Kabupaten Kuningan ini bakal menjadi berkah sekaligus tantangan bagi pihaknya untuk mendapat kue ekonomi.
"Sekarang kan Bandara Kertajati sudah beroperasi, terus Tol Cisumdawu juga memangkas jarak dan waktu menuju Kabupaten Kuningan, sehingga ini peluangnya harus kami tangkap," imbuhnya kepada Tim Jelajah Investasi Infrastruktur Bisnis Indonesia, Selasa (8/8/2023).
Dua yang menurutnya saat ini tengah diakselerasi oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan. Pertama memersiapkan destinasi yang berkualitas dan memersiapkan peluang investasi yang ada di Kuningan.
"Di sini banyak sekali destinasi wisata, sehingga ini harus dipersiapkan menyambut wisatawan yang kemungkinan membludak," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengundang investor di sektor fashion dan kuliner untuk datang dan berinvestasi di daerahnya untuk mengakselerasi pertumbuhan ecotourism di Kuningan.
"Sekarang kan banyak tuh investor di fesyen, misalkan membuat outlet, dan juga kuliner, jadi di sini nanti pengunjung tidak hanya bisa berwisata alam, tapi juga bisa kuliner dan belanja fesyen," imbuhnya
Ia menilai, Kuningan kini bak gadis cantik dengan segudang keindahan. Daerah yang berada tepat di kaki Gunung Ciremai ini siap untuk dikembangkan menjadi destinasi pavorit wisatawan khususnya di Kawasan Metropolitan Rebana.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Investasi Jabar Juara 2023. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Pemerintah Kabupaten Sumedang, Bank BJB, Migas Utama Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, EIGER, dan JNE.