Bisnis.com, BANDUNG—Program One Product One Pesantren (OPOP) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai sukses menjembatani harapan pesantren untuk mengembangkan kemandirian ekonomi.
Ustaz Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym mengatakan pondok pesantren Daarut Tauhiid (DT) yang dijadikan role model program OPOP dan tempat magang para peserta menjadi saksi antusiasme para pengasuh pondok pesantren mengembangkan usaha.
“Dalam beberapa kali kegiatan di sini, kelihatan sekali semangat antusias dari teman-teman pesantren. Karena ingin tapi bagaimana memulainya, bagaimana mempersiapkan diri? Ingin sudah ada siapa yang tidak ingin maju, tapi dengan terfasilitasi begini, masyaallah, alhamdulillah,” dikutip dari akun video Youtube OPOP Juara.
Menurutnya bisnis yang dikembangkan pesantren punya nilai tambah karena didasari niat dan ibadah pada Allah SWT. Karena itu, meskipun dihadapkan pada kompetisi dan tantangan dengan pelaku usaha di luar pesantren, Aa Gym menilai itu merupakan berkah.
"Kita jujur bukan karena ingin laku, tapi Allah suka sama yang jujur,” ujarnya.
"Jangan sampai pesantren tidak mandiri dan tersistem dalam pengelolaannya. Kita boleh harus menjadikan pesantren mandiri dan itu suatu keharusan, tapi sangat riskan ke arah yang tidak diinginkan jika kita salah niat. Hati-hati jangan sampai kita tidak bersandar kepada Allah Ta’ala,” kata Aa Gym.
Pada tahun ini, DT memfasilitasi program magang sejumlah pesantren peserta OPOP 2023. Jumlah peserta yang mengikuti program sebanyak 266 dari berbagi daerah. Rangkaian kegiatan diisi dengan beberapa materi, kunjungan, dan review kegiatan.
DT terpilih menjadi salah satu lokasi kegiatan pelatihan OPOP sejak tahun 2019 karena produktivitas serta keberadaan Kawasan Wakaf Terpadu, sebagai hasil dari pengelolaan wakaf produktif.
Aset wakaf DT dinilai telah berhasil mencetak program-program yang membuat DT menjadi mandiri, serta menghasilkan banyak produk.
Wakaf Produktif DT selain melibatkan muwakif (pihak yang berwakaf) sebagai pelaku utama, DT pun melibatkan para jamaah untuk memakmurkan setiap jengkal aset wakaf.
Keterlibatan para jemaah mendorong DT menjadi role model baru dalam dunia pesantren yang patut diikuti pesantren lainnya. Wakaf Produktif yang saat ini menjadi Kawasan Wakaf Terpadu, membuat DT menjadi trendsetter di kalangan pengelola pesantren.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.