Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan kurasi peserta program Petani Milenial lebih ketat agar menghasilkan lulusan yang berkualitas dan matang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan pemprov akan berperan sebagai akselerator agar calon-calon petani milenial yang terpilih bisa berkualitas dan menjadi petani unggulan.
“Nanti akan dikurasi dan dipilih sesuai dengan kebutuhan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya akan ada klasifikasi peserta agar proses pembelajaran dalam program tidak sama rata, namun disesuaikan dengan kebutuhan.
“Misal ada petani muda yang sudah berjalan tapi lambat, sudah produksi tapi volumenya kecil, mereka produksi tapi perdagangan kurang bagus,” tuturnya.
Pemprov akan melakukan pendampingan dan pembenahan pada persoalan-persoalan petani muda tersebut.
Baca Juga
“Kelembagannya dibenahi, soal keuangannya juga, kita nanti akan masuk disitu,” ujarnya.
Kurasi itu guna meminimalisir peserta yang nol pengalaman dan pengetahuan soal pertanian, kurasi juga mengurangi peserta yang mengikuti program hanya untuk peruntungan semata atau coba-coba.
“Tidak ada lagi peserta yang nol, ke depan ini digodok. Akan ada kelas-kelas, madya, advance. Tidak akan dipukul rata materinya,” ujarnya.
Data Biro Perekonomian Setda Jabar yang diperoleh Bisnis, tercatat hingga awal 2023 jumlah Petani Milenial terdaftar adalah sebanyak 29.890 peserta. Terdiri dari tahun 2021 yakni sebanyak 8.996 pendaftar, dan tahun 2022 yakni sebanyak 20.894 pendaftar.
Hasil seleksi peserta Petani Milenial yang diterima pada tahun 2021 sebanyak 1.766 peserta, dan pada tahun 2022 sebanyak 5.828 peserta, dengan total 1.249 peserta yang telah diinagurasi pada bulan Maret, 2022.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank Bjb.
