Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taji Tangan Taryudi, Sulap Limbah Serbuk Kayu jadi Sumber Cuan

Tim Jelajah Petani Milenial Juara berkesempatan bertemu dengan Taryudi, yang  merupakan salah satu Petani Milenial untuk komoditas jamur kayu.
Taryudi Petani Milenial asal Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang yang sukses mengembangkan budidaya jamur. Bisnis/Rachman.
Taryudi Petani Milenial asal Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang yang sukses mengembangkan budidaya jamur. Bisnis/Rachman.

Bisnis.com, SUMEDANG—Tinggal di rumah yang berjarak lebih dari 17 kilometer dari pusat kota Sumedang tak membatasi Taryudi untuk memiliki visi dalam menggeluti pertanian di bidang jamur.

Taryudi merupakan warga Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Desa yang hanya dihuni 100 kepala keluarga itu tergolong desa terpencil.

Tim Jelajah Petani Milenial Juara berkesempatan bertemu dengan Taryudi, yang  merupakan salah satu Petani Milenial untuk komoditas jamur kayu.

Ia pun kini sukses menjadi satu-satunya produsen jamur kayu di Kecamatan Jatigede dengan hasil panen lebih dari 1 ton setiap kali siklus tanam.

Jika menganggap Taryudi memiliki latar belakang ilmu pertanian tinggi atau ilmu marketing mumpuni, maka anggapan tersebut salah. Taryudi hanya pemuda biasa yang memiliki tekad yang tinggi melebihi apa yang ia pikirkan.

Pasalnya, ia memulai usaha budidaya jamur kayu dari kejeliannya melihat potensi di daerahnya. 

Semula, Taryudi melihat peralatan produksi jamur kayu yang sudah tak terpakai milik adiknya. Lalu, secara otodidak berbekal video tutorial dari YouTube, tangan terampil Taryudi memulai percobaan pertamanya memroduksi jamur kayu.

Bermula dari 100 baglog jamur kayu, ia kini mampu membudidayakan lebih dari 3.000 baglog dengan potensi lebih dari 1 ton sekali siklus tanam. Langkah tersebut tidak sekali jadi ia lakukan, banyak percobaan yang telah ia lakukan sejak 2018 lalu.

"Awalnya saya bikin di belakang rumah, hasilnya ternyata lumayan juga, akhirnya dengan uang pinjaman saya mulai membuat green house sederhana, sekarang Alhamdulillah panen 3-4 kali dalam satu tahun," ungkapnya kepada Tim Jelajah Petani Milenial 2023 Bisnis Indonesia, Rabu (24/5/2023).

Dalam memenuhi kebutuhan media tanam berupa limbah serbuk kayu, Taryudi bekerja sama dengan pelaku usaha pemotongan kayu yang ada di daerahnya. Bahkan, ia mendapatkannya secara gratis, lantaran limbah tersebut memang biasanya dibuang oleh para pengusaha pemotongan kayu tersebut.

"Mereka itu kadang bingung harus buang limbah serbuk kayu itu, nah saya ambil aja untuk jadi media tanam, mereka senang," jelasnya.

Sehingga, ia nyaris tanpa modal untuk melakukan usahanya tersebut. Ia hanya mengeluarkan kocek untuk benih jamur dan juga perawatan yang bisa ia lakukan sendiri dengan dibantu anggota keluarganya.

Pasca bergabung dengan Petani Milenial milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kemampuan otodidak dia dalam mengelola usahanya ter-upgrade.

Mulai dari digital marketing, pola tanam hingga perluasan jejaring ia dapatkan dalam pendampingan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kalau saya pribadi Alhamdulillah banyak yang saya dapat dari program ini, dan sekarang saya sudah menerapkan ilmu yang saya dapat dari Petani Milenial ini," ungkapnya. 

Menurutnya, hasil dari produksinya bahkan masih terbilang kurang bahkan untuk memenuhi permintaan di desanya.

"Jangankan untuk Sumedang atau kecamatan, untuk di desa pun masih kurang karena baru saya sendiri yang melakukannya," jelasnya.

Ia pun saat ini terus melakukan penjualan secara tradisional dengan menjajakkan jamur kayunya dari rumah ke rumah, dari daerah ke daerah, sembari mematangkan penjualan produknya secara digital.

"Saya jual Rp5.000 per 0,25 ons untuk yang jamur putih, kalau jamur coklat itu Rp25.000 per kilogram, selalu habis," jelasnya.

Untuk itu, ia menilai komoditas jamur kayu ini masih memiliki pangsa pasar yang terbuka lebar. Sehingga ia juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu bergerak di ekosistem bisnis pertanian.

"Saya lihat dan rasakan, potensinya ini masih sangat besar," jelasnya.

Ia pun berterima kasih kepada Program Petani Milenial ini yang telah memberikan fasilitas berupa mesin mixer media tanam yang memudahkannya dalam menjalankan usaha.

"Selain ilmu, relasi saya juga Alhamdulillah dapet alat mixing media tanam," jelasnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper