Bisnis.com, GARUT -- Mental Muhammad Faqih Ibrahim sebagai peternak milenial mulai teruji. Peserta program Petani Milenial besutan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini mulai menemukan pola bisnis di komoditas sapi potong yang ia geluti.
Faqih yang merupakan pemilik Solter Farm ini, menjadikan kandang lebih dari 500 meter persegi di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut sebagai laboratorium, tempatnya meracik formula terbaik dalam menggemukkan 35 ekor sapi yang ia miliki.
Semula, kesadaran Faqih untuk terjun di dunia peternakan diakuinya berangkat dari hancurnya bisnis keluarganya di bidang yang sama. Tepatnya pada 2015 lalu, sapi-sapi yang dibesarkan oleh sang ayah ludes akibat kesalahan manajemen penjualan.
"2015 itu bisnis keluarga saya hancur, sapi-sapi habis semua, justru itu menjadi titik balik saya di dunia peternakan," ungkap Faqih kepada Tim Jelajah Petani Milenial 2023, Rabu (24/5/2023).
Tak ingin terpuruk lebih lama, berkat kepercayaan yang ditanam kepada para pelanggannya, momentum Iduladha 2016 ia mulai terlibat dalam bisnis yang kembali dirintis sang ayah.
"Saya mulai perbaiki tata kelola penjualannya, terus sistem kandangnya juga, Alhamdulillah mulai naik lagi," ungkap dia.
Setelah kejadian itu, ia terus mengaktualisasi diri dengan terus belajar pelbagai cara pengelolaan sistem peternakan yang baik. Hingga akhirnya ia bergabung dalam Petani Milenial pada 2022 lalu.
Milenial berusia 25 tahun ini terus meningkatkan skala kemampuannya di dunia sapi potong.
"Saya mendapatkan upgrading tidak hanya di kandang, tapi juga di bisnisnya, digitalisasinya, relasi, analisa pasar hingga akses permodalan melalui program KUR," jelasnya.
Lebih jauh, pasca satu tahun bergabung bersama Petani Milenial ia lebih memahami bagaimana standarisasi yang jelas dalam pengelolaan kandang hingga pemberian pakan.
"Dulu itu kalau memberikan pakan itu yang penting sapi kenyang dan sebagainya, tapi sapi membengkak," jelasnya.
Ia bahkan kini bisa melakukan perekaman karakteristik setiap sapi yang ada di kandangnya sehingga optimalisasi penggemukan bisa dilakukan.
"Saya jadi tahu bagaimana komposisi pakan yang baik," jelasnya.
Untuk itu, meski ia melihat banyak dinamika dalam program yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut, namun ia mengaku mendapat banyak manfaat sehingga ia lebih percaya diri untuk berkarir sebagai peternak muda.
"Kita sebagai anak muda harus menjadikan peternakan sebagai salah satu usaha potensial, bahkan yang saya alami sekarang potensi ini tidak tersentuh anak muda," tandasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.