Bisnis.com, KUNINGAN - Bupati Kuningan Acep Purnama berharap Jalan Lingkar Timur yang melintang di Kabupaten Kuningan bisa memecah kepadatan di jalur utama saat arus mudik Lebaran 2023.
Menurut Acep, Kabupaten Kuningan merupakan daerah tujuan para pemudik maupun wisata. Selama momen libur lebaran, seluruh objek wisata yang ada di wilayah tersebut kerap dibanjiri pengunjung.
“Antusiasme menyambut lebaran biasanya diikuti dengan melonjaknya mobilitas. Kami berharap semoga penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan lancar, terlebih sekarang punya pengalihan alternatif jalan lingkar timur yang dapat mengurangi beban jalan utama,” kata Acep di Kabupaten Kuningan, Kamis (13/4/2023).
Pantauan Bisnis.com di Jalan Lingkar Timur Kuningan, belum banyak pemudik yang melintasi jalur tersebut. Kondisi arus lalu lintas di jalur teranyar ini masih terpantau landai.
Sebagian besar pengendara yang melintasi Jalan Lingkar Timur Kuningan ini merupakan pengendara lokal.
Ruas jalan sepanjang 7,2 kilometer ini dibangun sebagai alternatif dari Cirebon ke Kuningan atau sebaliknya. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan lalulintas di Jalan Cirebon-Kuningan.
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan dimulai sejak Desember 2019 sesuai kontrak senilai Rp97,37 miliar oleh PT Seneca Indonesia dan konsultan pengawas PT Seecons (KSO), PT Indec Internusa, dan PT Sinergi Teknik Utama.
Akibat pandemi Covid-19, proyek tersebut terdampak refocusing dan terkendala pembebasan lahan sehingga mundur hingga akhir November 2021.
Berdasarkan informasi, ruas jalan yang memiliki panjang 7,2 kilometer ini dimulai dari Desa Garatengah (Kecamatan Japara) sampai Desa Kedungarum (Kecamatan Kuningan).
Pembangunan jalan lingkar timur ini merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Pemda sebelumnya telah membangun sepanjang 6,5 km jadi total sekitar 13,7 km.