Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangan Terampil Warga Pangandaran, Snack Rumput Laut Buatannya Bisa Tembus Pasar Singapura

Secara spontan, ia memilih rumput laut untuk diolah menjadi makanan lantaran saat itu di Kabupaten Pangandaran masih jarang ditemui pengolah hasil laut tersebut
Di tangan Herni Hernawati, 49 tahun, warga Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, rumput laut yang tidak memiliki nilai ekonomis tinggi mampu disulap menjadi makanan lezat.
Di tangan Herni Hernawati, 49 tahun, warga Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, rumput laut yang tidak memiliki nilai ekonomis tinggi mampu disulap menjadi makanan lezat.
Bisnis.com, PANGANDARAN - Di tangan Herni Hernawati, 49 tahun, warga Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, rumput laut yang tidak memiliki nilai ekonomis tinggi mampu disulap menjadi makanan lezat. 
 
Ide awal menyulap rumput laut menjadi olahan makanan lezat dimulai pada pertengahan 2018. Herni yang sebelumnya disibukkan menjaga warung kelontongan ini mengaku gusar dengan aktivitas membosankan itu. 
 
Saat menjalani usaha tersebut, Herni mengaku lelah lantaran berdiri banyak warung serupa di Desa Bagolo. Sehingga, berpengaruh terhadap pendapatan. 
 
"Saya lihat warung semakin sepi. Kemudian, banyak juga toko online yang bisa COD (cash on delivery)," kata Herni kepada Tim Safari Ramadan Bisnis Indonesia di kediamannya, Selasa (4/4/2023). 
 
Pertengahan 2018, ibu dua anak ini memantapkan diri untuk menutup warung miliknya dan memilih mengolah rumput laut menjadi makanan, karena berbekal dari pengalaman mengikuti program peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS) dari pemerintah setempat. 
 
Dalam program tersebut, Herni mendapatkan tantangan untuk mengolah hasil laut menjadi sesuatu produk yang memiliki nilai jual. 
 
Secara spontan, ia memilih rumput laut untuk diolah menjadi makanan lantaran saat itu di Kabupaten Pangandaran masih jarang ditemui pengolah hasil laut tersebut. 
 
"Dari situ saya yakin, kalau rumput laut bisa mendatangkan banyak pundi-pundi rupiah," ujar Herni. 
 
Rumput laut yang disulap oleh Herni bisa menjadi snack beraneka rasa, mulai dari original, sapi panggang, hingga pedas. 
 
Tiga tahun berjalan, usahanya tersebut mulai membuahkan hasil. Produknya tersebut beberapa kali bertengger di pasar Singapura, bersama produk dari negara lainnya. 
 
Selain itu, di sentra kuliner Pangandaran hingga pusat perbelanjaan di wilayah Kota Bandung pun sudah memajang snack rumput laut. 
 
"Dijual cuma Rp15.000 untuk satu bungkusnya. Tetapi, setiap bulannya mampu meraup omzet sebesar Rp15 juta karena mampu menjual hingga 1.000 bungkus," kata Herni. 
 
Meskipun begitu, Herni mengaku memiliki niat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk snack rumput laut melalui program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera Jawa Barat (Mesra) yang digulirkan oleh Pemprov Jabar dan Bank BJB
 
Dalam program tersebut, ia mengaku mendapatkan pinjaman modal tanpa agunan sebesar Rp5 juta. Selain itu, diberikan pula pelatihan pemasaran hingga packaging menarik. 
 
Menurut Herni, bantuan tersebut sangat membantu roda usaha miliknya. "Saya dua kali mendapatkan pinjaman modal dari BJB, pertama Rp4 juta dan terakhir Rp5 juta," ujar Herni. 
 
Selain dibantu Pemprov Jabar dan Bank BJB, unit usaha miliknya pun dibantu pula oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran dan Pemerintah Desa Bagolo. 
 
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyediakan tempat berjualan di Tempat Karapyak. Sementara pemerintah desa, membangunkan tempat produksi snack rumput laut.
 
Kredit Mesra merupakan program pinjaman tanpa bunga dan agunan yang bisa diperoleh di masjid, gereja, pura, wihara, hingga kelenteng. 
 
Program unggulan yang diluncurkan sejak November 2018 tersebut menawarkan pinjaman dengan plafon Rp500.000 hingga Rp5 juta pada perseorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dengan kelompok berjumlah minimal lima orang dan maksimal 10 orang.
 
Persyaratan yang diberikan untuk pengajuan kredit pun terbilang mudah yakni, tinggal dan memiliki usaha di sekitar rumah ibadah dan diketahui oleh pihak RT setempat. 
 
Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat nikah bagi yang telah menikah. 
 
Kredit Mesra merupakan unggulan Jabar Juara menggandeng Bank BJB untuk ikut berperan aktif dalam agenda percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit tanpa agunan.
 
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper