Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,17 persen pada Maret 2023.
Kepala BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan pada Maret 2023, ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Kota Cirebon, yakni, rokok kretek filter, daging ayam ras segar, telur ayam ras segar, bensin, dan beras.
"Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lu yang mencapai 5,22 persen,” kata Joni di Kota Cirebon, Senin (3/4/2023).
Selain itu, BPS mencatat ada 11 kelompok pengeluaran. Dari jumlah tersebut, 4 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 1 kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan 6 kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok yang mengalami inflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,24 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.
Kelompok pengeluaran yang menglami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen.
Sementara, Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Joni mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi paling tinggi di Jawa Barat.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Joni.