Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon menyatakan wilayah Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah endemik flu burung H5N1.
Sekretaris Distan (Distan) Kabupaten Cirebon Encus Suswaningsih mengatakan flu burung pernah mewabah di Kabupaten Cirebon pada 2004. Lebih dari 100 ekor unggas mati mendadak akibat penyakit tersebut.
Encus menyebutkan, Kabupaten Cirebon merupakan gerbang antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah, sehingga penyebaran flu burung lebih berpotensi dibandingkan wilayah lainnya di Ciayumajakuning.
“Waktu 2004 ada ratusan ekor unggas mati. Sebagian besar menyerang kepada ayam kampung,” kata Encus kepada Bisnis.com di Kabupaten Cirebon, Kamis (2/3/2023).
Encus mengatakan, awal 2023 ditemukan 100 ekor ayam kampung unggul di Desa Blender dan Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng mati mendadak. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan negatif dari flu burung.
Pihak Distan Kabupaten Cirebon mengimbau, kepada seluruh peternak unggas untuk menjaga kebersihan kandang, sehingga penyakit tersebut tidak mewabah.
“Masyarakat yang punya unggas, harus rajin membersihkan kandang pakai disinfektan. Mudah-mudahan di Kabupaten Cirebon tidak ada wabah flu burung,” kata Encus.
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Kamboja meninggal akibat terinfeksi virus flu burung H5N1. Ini membuktikan bahwa flu burung menular dari unggas ke manusia. Di Indonesia tercatat 168 orang meninggal akibat virus flu burung.
Flu burung memang dikategorikan sebagai penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A sub tipe H5N1 ini dapat menular ke manusia, jika seseorang melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, seperti menyentuh ataupun menghirup percikan cairan saluran pernapasan (droplet) unggas tersebut.
Seperti virus Corona, flu burung memiliki alur penularan yang sama, yakni virus akan masuk ke dalam tubuh, jika orang yang melakukan kontak langsung dengan unggas terinfeksi menyentuh area mata, hidung, maupun mulut.
Di Indonesia, setelah merebak sejak Oktober 2003, virus flu burung kemudian dikonfirmasi sebagai penyebab kematian dari 3 orang warga Tangerang pada 20 Juli 2005.
Mengutip informasi dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dikutip pada Rabu (1/3/2023), Menteri Kesehatan kala itu, Siti Fadilah Supari menyebut temuan kasus flu burung pada manusia diketahui setelah Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan di pusat laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Hong Kong.