Bisnis.com, BANDUNG - Dalam rangka mendorong peningkatan realisasi investasi di Jawa Barat, Bank Indonesia dan Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Forum Investasi Jawa Barat 2023.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yulitistiani mengatakan acara ini merupakan wadah komunikasi antara pemerintah dengan para pelaku usaha di Jawa Barat.
“Bertujuan untuk mendorong adanya hilirisasi investasi di Jawa Barat, tercapatnya kemitraan antara pelaku usaha besar dengan IKM di Jawa Barat, serta kick off penyusunan Investment Project Ready to Offer di Jawa Barat,” katanya di Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (28/2/2023).
Realisasi investasi di Jawa Barat pada tahun 2022 mencapai Rp174,6 triliun, melewati target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar 103,14 persen dan target Renstra sebesar 166,26 persen.
Angka tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp93,77 triliun dan PMDN sebesar Rp80,81 triliun. Sementara itu, target realisasi investasi tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp188,03 triliun.
“Tahun ini kita optimistis mencapai target yang diberikan BKPM, karena pada 2022 saja kita sudah mencapai Rp174,6 triliun, ini melebihi target yang diberikan,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun empat besar tingkat kabupaten dan kota di Jawa Barat yang menjadi target investasi terbanyak di tahun 2023 adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, dan Kabupaten Purwakarta.
Selama 2022, terdapat 448.239 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terbit, dengan Kabupaten Bogor sebagai lokasi penerbitan NIB terbanyak. Pelaku Usaha Mikro dan Kecil merupakan sektor yang paling banyak memperoleh NIB.
Nining menuturkan pada 2022 terdapat lima sektor dengan realisasi investasi terbesar di Jawa Barat adalah transportasi, gudang & komunikasi; perumahan, kawasan industri & perkantoran; industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain; jasa lainnya; dan industri makanan.
Negara dengan investor terbesar di Jawa Barat adalah China dengan investasi sebesar Rp26,44 triliun, diikuti oleh Jepang dengan investasi sebesar Rp21,60 triliun, Singapura dengan investasi sebesar Rp13,29 triliun, Korea Selatan dengan investasi sebesar Rp9,8 triliun, dan Belanda dengan investasi sebesar Rp7,02 triliun.
Dalam rangka meningkatkan investasi di Jawa Barat, Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat memiliki program Investasi Juara yang terdiri dari Jelita, Gedoran, WJIS 2023, WJIHub, Nasi Kuning, Cifest, Formalisasi NIB, MPP Digital, dan Reformasi Birokrasi - Zona Integritas.
Beberapa strategi yang dijalankan antara lain meningkatkan kualitas pelayanan lewat Jelita dan MPP Digital, penggalian potensi dan peluang investasi UMKM, penguatan industri dalam negeri lewat formalisasi NIB dan Gedoran.
“Kemudian peningkatan kualitas layanan lewat WJIS, WJIHub, dan Investment Roadshow, fasilitasi pendampingan dan penyuluhan pelaku usaha lewat Nasi Kuning, serta penguatan kelembagaan melalui reformasi birokrasi dan zona integritas” katanya.
Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan pihaknya bersama DPMPTSP mendorong realisasi investasi hilirisasi menjadi fokus pada tahun ini setelah sebelumnya mendorong investasi di sektor ketahanan pangan.
“Hilirisasi kenapa, karena Jawa Barat ini marketnya besar ada 50 juta penduduk. Kami siapkan capacity building jika diperlukan oleh pelaku ekonomi, targetnya memperkuat hilirisasi,” tuturnya.
Dalam Forum Investasi Jawa Barat 2023, para peserta berkesempatan untuk mendiskusikan isu-isu terkait investasi di Jawa Barat dan membangun kemitraan dengan para pelaku usaha lainnya.
Diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam mendorong peningkatan investasi di Jawa Barat.