Bisnis.com, BANDUNG--Jawa Barat menduduki peringkat satu provinsi dalam realisasi investasi di sektor penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada Triwulan II 2015 sebesar Rp72,5 triliun dan Rp141 triliiun di Semester I 2025.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan dalam semester I 2025 total realisasi yang masuk mencapai Rp141 triliiun.
"Kuartal II 2025 peringkat 1, di semester I 2025 kita total meraih investasi sebesar Rp141 triliun dari PMA US$4 M dan PMDN Rp90,4 triliun," katanya, Selasa (29/7/2025).
Dedi Taufik mengatakan capaian ini juga berangkat dari komitmen Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mewujudkan iklim investasi yang kondusif lewat sejumlah strategi.
Adapun langkah peningkatan iklim investasi daerah di Jabar dilakukan lewat deregulasi kebijakan penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah.
"Mulai dari penyederhanaan perizinan, penghapusan regulasi yang menghambat investasi dan perlindungan terhadap investor," katanya.
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Jabar lewat DPMPTSP pun getol memberikan jnsentif dan fasilitasi kemudahan berusaha mulai dari pemberian insentif fiskal dan non fiskal.
Selain itu dilakukan pula pemberdayaan usaha mikro kecil serta koperasi seperti fasilitasi kemitraan usaha mikro dan kecil serta koperasi dengan usaha menengah dan besar; fasilitasi akses pasar dan permodalan; peningkatan kapasitas Pelaku Usaha mikro dan kecil serta koperasi; dan pendampingan pengembangan usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil serta koperasi.
"Diberikan pula fasilitasi teknologi dan digitalisasi serta promosi; fasilitasi sertifikasi dan legalitas usaha; dan pembentukan wadah pengembangan usaha mikro dan kecil," katanya.
Dedi Taufik juga memastikan DPMPTSP Jabar bersama daerah terus memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan investasi lewat layanan aplikasi Jelita, mal pelayanan publik (MPP) fisik, MPP digital.
"Kami juga terus menggenjot pelayanan pemberian NIB bagi UMK lewat program POTS, Gebyar NIB dan mobil layanan. Rutin memberikan informasi peluang dan potensi pada investor," katanya.
Ia juga menyinggung upaya penggalian peluang dan potensi daerah lewat West Java Investment Chalenge (WJIC) dan Cifest, promosi investasi dengan WJIS juga pemberdayaan usaha mikro kecil dan koperasi juga menyediakan forum penyelesaian permasalahan investasi.
Menurutnya lewat capaian realisasi ini, investasi akan menjadi salah satu solusi bagi Pemerintah Provinsi Jabar dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. "Investasi menjadi lokomotif perekonomian Jabar," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengapresiasi dukungan seluruh warga Jawa Barat yang mampu menjaga iklim dan kondusifitas investasi hingga realisasi triwulan II 2025 berbuah positif.
“Mengucapkan terimakasih pada seluruh warga Jabar yang mampu menjaga investasi,” katanya kepada media.