Bisnis.com, KARAWANG - Pemkab Karawang berupaya menekan stunting di wilayahnya mengingat jumlah warga yang mengalami masalah dengan tumbuh kembang tubuhnya itu terbilang cukup tinggi.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menuturkan penanganan kasus stunting menjadi salah satu program prioritas yang digulirkan jajarannya. Upaya ini, kata dia, juga dilakukan secara guyub dengan beberapa stakeholder terkait.
"Penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab satu dinas saja, melainkan harus juga melibatkan beberapa dinas dan stakeholder terkait," ujar Aep kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).
Aep menjelaskan serangkaian program untuk penanganan stunting ini telah dilakukan jajarannya. Misalnya dengan terus melakukan survei gizi, monitoring dan sosialisasi ke masyarakat.
Termasuk, lanjut dia, bersinergi dengan seluruh stakeholder pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam mencegah dan menurunkan prevalensi stunting tersebut.
Khusus untuk penanganan stunting yang mendera mendera bayi dan balita, belum lama ini pemerintahannya juga menggulirkan program bantuan asupan gizi. Yakni, bantuan 1 hari 1 telur dengan sasaran bayi dua tahun (Baduta).
Baca Juga
"Program 1 hari 1 telur ini, merupakan intervensi pemerintah daerah dalam penanganan percepatan penurunan stunting," ujar Aep yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Karawang.
Aep menegaskan program ini digulirkan oleh Pemkab Karawang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) serta Dinas Kesehatan. Program ini sudah berjalan di beberapa desa, salah satunya Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok.
Menurut dia, dengan memberikan minimal 1 butir telur kepada bayi di bawa dua tahun, lanjut Aep, diharapkan keterpenuhan gizi anak tersebut terpenuhi. Karena, telur banyak mengandung protein.
"Sehingga, anak tersebut diharapkan kedepannya akan terpenuhi gizinya," ujar Aep.
Aep menambahkan, untuk pencegahan stunting ini Karawang juga memiliki program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Dengan kedua program ini, Pemkab Karawang serius dalam menangani masalah stunting.
Pada 2021 lalu, anak stunting di Karawang mencapai 20,6 persen. lalu turun ke angkat 14 persen pada 2022. Tahun ini, targetnya harus turun lagi mencapai 8 persen. (K60)