Bisnis.com,BANDUNG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Jawa Barat menjadwalkan memulai Operasi Pasar Murah atau OPM pada awal Ramadan 2023 mendatang.
Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengatakan meskipun sudah ada komoditas yang naik, pihaknya belum akan menggelar OPM dalam waktu dekat.
"Pelaksanan Operasi Pasar Muarah Bersubsidi sedang dalam proses kajian terkait jenis, vol dan besaran subsidinya. Ditargetkan awal puasa bisa mulai berjalan," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (21/2/2023).
Menurutnya meski Pemprov Jabar masih melakukan kajian soal komoditas apa saja yang akan diberikan pada masyarakat khususnya warga kurang mampu, daerah sudah bisa memulai menggelar OPM melalui anggaran yang sudah ditentukan.
"Diharapkan masing-masing kabupaten/kota sendiri juga ada anggaran untuk [menggelar] OPM. Dari provinsi pagu mencapai Rp10 miliar," katanya.
Dari pemantauan harga 13 bahan pokok oleh Disperindag Jabar dari 1-20 Februari ada satu komoditas yang mengalami dinamika harga naik dan turun, yaitu beras.
Pada awal Februari 2023 harga per kilogramnya mencapai Rp12.077 kemudian di 20 Februari 2023 turun menjadi Rp11. 960.
"Disperindag menganalisis, terjadinya kenaikan dan penurunan harga karena belum masuk masa panen, dan impor dari Bulog belum keluar, sehingga stok beras terbatas dan harga meningkat," ungkapnya.
Sedangkan, untuk beberapa komoditas lain Disperindag Jabar mencatat harga tergolong stabil. Harga jagung per kilogram mencapai Rp11. 636, kedelai Rp15. 667, bawang merah Rp35.533, bawang putih Rp29. 933, cabai besar Rp47. 733, cabai rawit Rp61. 467, daging sapi/kerbau Rp134.333.
Selain itu, daging ayam ras per 20 Februari 2023 harga per kilogram mencapai Rp31.667, telor ayam ras Rp27. 267, gula pasir Rp14.167, minyak curah Rp14.360, minyak goreng kemasan Rp18. 964.
