Bisnis.com, BANDUNG - Bapenda Jabar merilis program bernama Samsat Kawin untuk memudahkan pembayaran pajak. Layanan ini untuk sementara waktu berlaku di beberapa titik wilayah Majalengka.
Samsat Kawin ini merupakan akronim dari Samsat Kawasan Industri. Sesuai namanya, layanan ini menyasar karyawan agar mereka tidak perlu mencari waktu libur atau izin dari pekerjaan untuk pergi ke kantor induk Samsat.
Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pada dasarnya masyarakan memiliki iklim budayanya masing-masing. Ada yang nyaman dengan layanan digital, ada pula yang konvensional.
“Jadi kami tetap berinovasi dengan berbagai layanan, tujuannya satu, memudahkan. Nah untuk Samsat Kawin in ikan banyak di antara karyawan yang nyaman membayar langsung tapi tidak ada waktu. Jadi biar memudahkan mereka, kami buat layanan ini,” katanya, Rabu (8/2/2023).
“Ini juga kan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khusus wajib pajak kendaraan bermotor, Tim Pembina Samsat Majalengka membuat layanan berlokasi di area pabrik atau industri di Kabupaten Majalengka,” ia melanjutkan.
Meski sasarannya untuk karyawan perusahaan industri, namun masyarakat di sekitar bisa tetap memanfaatkan layanan ini. Untuk sementara waktu, pajak yang dapat dibayarkan melalui program Samsat Kawin hanya Pajak Tahunan saja.
Area industri yang disasar adalah PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia dan PT Hansae Indonesia Utama, lalu area PT Shoetown Ligung Indonesia yang merupakan salah satu perusahan terbesar yang terletak di Kecamatan Ligung.
Kawin akan mulai melayani para karyawan di akhir Februari ini menyesuaikan dengan jadwal pembayaran gaji karyawan PT Shoetown Ligung Indoneisa yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang.
“Ke depannya akan diupayakan pula agar dapat melaksanakan proses Ganti STNK dan proses lainnya dengan berkordinasi dengan pihak mitra Samsat lainya. Lokasinya juga bisa diperluas tak hanya di kawasan Majalengka. Jadi ini bisa diadaptasi,” katanya.
“Pihak perusahaan menyambut baik upaya kolaborasi dari Tim Pembina Samsat Majalengka karena dinilai efektif, karyawan tidak perlu mengajukan izin sehingga tidak mengganggu proses produksi. Pihak perusahaan juga menyediakan tempat yang representatif,” pungkasnya.