Bisnis.com, CIREBON - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon memastikan pada 2023 ini tidak bakal menaikkan tarif penggunaan air bersih.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon Suharyadi mengatakan penyesuaian tarif penggunaan air bersih terakhir dilakukan pada 2022. Namun kenaikan hanya 16 persen dari tarif sebelumnya Rp5.000 per kubik.
“Penyesuaian tarif terakhir yang kita lakukan juga tidak besar, hanya sebesar Rp1.000,” kata Suharyadi di Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023).
Suharyadi mengatakan penyesuaian yang dilakukan pada tahun dilakukan karena adanya kenaikan bahan baku pengolahan dari sumber air.
Menurutnya, penyesuaian tarif dilakukan agar pelayanan kepada seluruh pelanggan berjalan optimal. “Sementara, tahun ini tidak akan mengalami perubahan harga,” katanya.
Perwakilan Bank Indonesia Cirebon mencatat 10 komoditas menjadi penyumbang inflasi terbesar sepanjang 2022.
Faktor yang menyebabkan 10 komoditas tersebut menjadi penyumbang inflasi terbesar di antaranya, penyesuaian harga BBM bersubsidi, kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, kenaikan tarif parkir, dan kenaikan tarif PDAM.
Kemudian, kenaikan harga komoditas akibat anomali cuaca, kenaikan harga minyak goreng, serta kenaikan harga beras akibat menipisnya stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog.