Bisnis.com, BANDUNG - Menjalani proses pasang surut dalam memutuskan perahu politik, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan masuk Partai Golkar.
Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan sebagai gubernur dengan tingkat pemilih terbanyak pada Pemilu 2019 ditambah raihan prestasi dan menjadi modal politik Ridwan Kamil.
"RK juga figur yang gampang dipoles sebagai kekuatan pasar politik," katanya dikutip Rabu (18/1/2023).
Menurutnya, keputusan politik Ridwan Kamil masuk partai apakah akan berpeluang diusung dalam Pilpres 2024 akan mengalami proses mengingat peta persaingan belum terbentuk.
"Yang pasti, popularitas RK yang disebut beberapa lembaga survei berada 4 besar adalah fakta politik yang tidak bisa dibaikan," ungkapnya.
Menurutnya sosok Ridwan Kamil bisa menghindari isu pembelahan sosial sesuai dengan narasi dan visi yang diusung Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu.
“Dan menurut saya secara kultur juga Ridwan Kamil kan gitu ya kalau dilihat dari tampilannya dia nasionalis-religius jadi sangat bisa diterima di tubuh Golkar menurut saya,” ujarnya.
Terkait narasi dan visi yang diusung Koalisi Indonesia Bersatu yakni persatuan dan menghindari polarisasi, Karim menilai narasi tersebut sangat bagus dan akan bisa diterima publik yang jengah dengan pembelahan sosial yang diakibatkan oleh pemilu sebelumnya.
“Nah saya setuju ada kekuatan ketiga gitu ya ada middle way gitu ya, kan bisa mempertemukan mensinergikan dan membuat bahwa kompetisi itu silakan saja ketat, tapi ketika keputusan sudah ditetapkan, peluit Pilkada atau Peluit Pilpres sudah ditiup selesai. Ya udah selesai kembali lagi gitu,” sambungnya.
Ridwan Kamil petang ini dijadwalkan akan menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Di momen tersebut Ridwan Kamil direncanakan akan mengumumkan keputusannya masuk Golkar.