Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Publik Soal Kerusakan Gedung Merdeka, Pemprov Jabar Kantongi Rekomendasi

Merespons permintaan publik terkait kerusakan Gedung Merdeka, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan rencana revitalisasi.
Kerusakan di salah satu ruangan Gedung Merdeka./Istimewa
Kerusakan di salah satu ruangan Gedung Merdeka./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG -- Merespons permintaan publik terkait kerusakan Gedung Merdeka, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan rencana revitalisasi.

Sebelumnya viral di sosial media terkait kondisi bangunan ikon Kota Bandung itu cukup mengkhawatirkan dengan atap plafon yang mulai bocor dan diding yang retak dan terkelupas karena ditelan usia.

Pejabat Pembuat Komitmen Pemugaran Gedung Merdeka Ujang A Mukarom mengatakan upaya perbaikan sangat dibutuhkan Gedung Merdeka.

"Terakhir kali dilakukan renovasi besar-besaran yaitu saat menjelang Peringatan 25 Tahun KAA pada Tahun 1980 sekaligus Peresmian Museum Konferensi Asia Afrika Tanggal 24 April 1980," katanya, Kamis (22/9/2022).

Pihaknya saat ini sudah mengantongi rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya melalui Surat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Nomor B/TU/4087/Disbudpar/VIII/2022 tanggal 22 Agustus 2022 Perihal Surat Rekomendasi TACB Jl. Asia Afrika No.65 untuk melakukan renovasi.

Pemprov Jabar sudah mengalokasikan dana sekitar Rp4,1 miliar untuk memperbaiki sejumlah kerusakan. Proses renovasi akan dimulai pada September hingga Desember 2022.

"Anggaran konstruksinya Rp4,1 miliar meliputi perbaikan utama penggantian rangka atap untuk sisi barat, ruang VIP, perbaikan dinding karena udah banyak yang retak, plafon, mushala, toilet, pengecatan, tata udara dan tata lampu.," katanya.

Perbaikan juga dilakukan khususnya bagian rangka atap kayu karena sejak Gedung Merdeka dibangun belum pernah diganti hanya penguatan. "Kalau dibiarkan khawatir membahayakan," ujarnya.

Rencananya selama pengerjaan kemungkinan Gedung Merdeka akan ditutup sementara. Meskipun ada dua agenda penting yakni pembukaan Hari Museum Nasional dan pertemuan MPR RI dengan mengundang negara OKI sedunia.

"Harusnya ditutup dulu karena sudah ada agenda di awal, Hari Museum Nasional dipindahkan ke Gesat tinggal yang MPR rencana di lakasanakan bulan depan kita berkirim surat jadi kita mohonkan untuk dialihkan," tuturnya.

Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Dahlia Kusuma Dewi mengatakan, proses renovasi Gedung Merdeka membutuhkan waktu dan persiapan matang mengingat Gedung Merdeka sebagai cagar budaya.

"Jadi karena ini kan gedung cagar budaya, jadi prosesnya waktu itu agak panjang. Pemprov sudah sejak pertengahan tahun pun sudah siap. Cuma harus izin dulu, karena cagar budaya di sini itu ada tim ahli cagar budaya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper