Bisnis.com, KARAWANG – PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan musim tanam rendeng (medio Oktober-Maret) 2022 di Jawa Barat aman.
VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Andi Komara menyebutkan saat ini stok pupuk baik jenis urea, NPK dan organik bersubsidi cukup melimpah. Berdasarkan data per Kamis (15/9/2022), stok pupuk subsidi jenis urea untuk kebutuhan Jawa Barat mencapai 94.506 ton.
"Kita pastikan stok pupuk subsidi untuk musim taman rendeng di Jawa Barat aman," ujar Andi dalam keterangannya, Kamis (15/9/2022).
Andi menjelaskan, untuk stok NPK saat ini totalnya mencapai 22.302,6 ton atau 418 persen dari ketentuan minimal pemerintah sebanyak 10.267,9 ton. Kemudian, untuk pupuk jenis urea saat ini stoknya mencapai 62.006,7 ton atau 334 persen dari ketentuan minimal pemerintah sebanyak 19.358,1 ton.
Untuk pupuk organik, saat ini stoknya juga melimpah yakni 7.826,2 ton atau 254 persen dari ketentuan minimal pemerintah 3.084,4 ton. Seluruh stok pupuk tersebut telah berada di Lini I (gudang produsen) hingga Lini III (gudang kabupaten dan distributor).
Menurut Andi, stok pupuk saat ini sudah dirasa sangat aman. Dengan begitu, produksi yang dilakukan saat ini akan disiagakan untuk wilayah yang melakukan penambahan alokasi di daerahnya, atau bisa juga disalurkan untuk periode tanam selanjutnya.
Andi menambahkan, sejauh ini Pupuk Kujang selalu siap mendistribusikan pupuk subsidi ke seluruh wilayah Jawa Barat sesuai dengan Surat Keputusan (SK) kepala daerah sebagai aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 41 Tahun 2021 yang pertengahan tahun ini direvisi menjadi Permentan Nomor 10 Tahun 2022 yang mengatur alokasi pupuk bersubsidi.
Adapun seluruh stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat ini siap didistribusikan ke 38 Gudang Lini III di 17 kabupaten dan 9 kota dengan melibatkan 107 distributor dan 2.372 kios pupuk lengkap (KPL). Sedangkan, proses penyaluran dan distribusi pupuk bersubsidi juga dipantau dengan sistem digital yang bernama Distribution Planning & Control System (DPCS).
Sistem ini bisa memantau seluruh pegerakan distribusi hingga jumlah stok pupuk bersubsidi digudang. Digitalisasi menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia memastikan distribusi pupuk berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Terkait penyaluran pupuk hingga bulan Juni 2022 ini yakni mencapai 402.715,72 ton. Dengan rincian, urea sebanyak 279.744,9; NPK 101.535.2 ton dan organik 21.435,62 ton. Sedangkan penyaluran bulan Juli, Agustus dan September 2022 masih dalam tahap verifikasi faktual sehingga diperoleh data yang akurat.
Adapun realisasi atau serapan pupuk di Jawa Barat pada 2021 lalu mencapai 642,8 juta ton yang terdiri dari urea sebanyak 394 juta ton,; NPK 191,9 juta ton dan organik 56,8 juta ton.
Pupuk Kujang mengimbau kepada seluruh distributor dan pemilik kios resmi untuk selalu mengikuti ketentuan pemerintah dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi. Pupuk Kujang tidak segan untuk menindak tegas distributor jika melakukan penyimpangan.
Pupuk Kujang juga secara berkala berkoordinasi dengan KP3 dan terus memperkuat proses pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi. Mulai dari pabrik (Lini I), gudang tingkat provinsi (Lini II), gudang tingkat kabupaten (Lini III), hingga kekios-kios resmi di tingkat desa (Lini IV). (K60)