Bisnis.com, CIREBON - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menyebutkan jumlah merchant pengguna Quick Response Indonesian Code (QRIS) hingga semester I/2022 di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) sebanyak 370.209.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 176.889 berasal dari Cirebon. Kemudian, Majalengka 65.965, Indramayu 69.655, dan Kuningan 53.404.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo mengatakan jumlah merchant pengguna QRIS di Ciayumajakuning terus bertambah. Hal tersebut dianggap mendukung program 15 juta pengguna baru QRIS di Indonesia.
"Tren pembayaran transaksi nontunai di Ciayumajakuning membuktikan positif," Kara Hestu di Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (21/8/2022).
Transaksi via kanal QRIS di wilayah Ciayumajakuning selama semester I/2022 ini sudah dilakukan sebanyak 538.000 lebih, dengan nominal transaksi mencapai Rp43,27 miliar.
Hestu mengatakan, untuk volume transaksi mengalami peningkatan sebesar 131,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, nominal transaksi dibandingkan tahun sebelumnya, naik 320 persen.
Menurut Hestu, implementasi penggunaan QRIS di Ciayumajakuning dilakukan di pasar, lingkungan instansi, lingkungan aparat penegak hukum, pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.
Selain penggunaan QRIS, tren pembayaran non-tunai di Ciayumajakuning terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya pola transaksi tersebut.
Jumlah transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning per semester I 2022 menembus angka Rp15,71 triliun dengan total volume transaksi sebanyak 15,53 juta kali.
Dari data tersebut, Kabupaten Cirebon mendominasi transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning dengan nilai Rp4,41 triliun dengan volume transaksi mencapai 4,78 juta kali.
Sementara, daerah dengan transaksi nontunai paling kecil adalah Kabupaten Majalengka. Tercatat, transaksi cashless tersebut hanya Rp1,78 triliun dan volume transaksi 2,23 juta kali.