Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Ada PMK, Ridwan Kamil Minta Warga Beli Hewan Kurban Sehat

Ridwan Kamil mengatakan untuk memberikan ketenganan pada warga di tengah maraknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, maka pihaknya sudah memberikan beberapa ciri hewan kurban sehat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga membeli hewan ternak sehat untuk kepentingan kurban di Iduladha 2022.

Ridwan Kamil mengatakan untuk memberikan ketenganan pada warga di tengah maraknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, maka pihaknya sudah memberikan beberapa ciri hewan kurban sehat.

"Untuk memberikan ketenangan warga, jadi setiap hewan kurban yang aman itu di keping kuning. Kaya anting," katanya usai rapat di kantor Kanwil Kemenag Jabar, Bandung, Rabu (8/6/2022).

Hewan kurban yang memiliki tanda kuning di bagian telinganya itu merupakan tanda layak konsumsi, atau sehat dan sesuai syariat agama. Di sisi lain, Ridwan Kamil juga mengimbau agar penjual dan peternak memastikan kesehatan hewannya.

"Masing-masing daerah nanti ada keping kuning tanda sehat. Jadi, kepada konsumen atau pembeli, dan pemotong (penyembelihan) hewannya harus ada tanda kuning di kuping," kata Ridwan Kamil.

Dari data yang dimilikinya, kebutuhan hewan kurban di Jabar merupakan terbesar di Indonesia. Totalnya sekitar 804.000 hewan kurban. Dimana jumlah kebutuhan hewan kurban di Jabar, yakni 96.500 sapi, 2.600 kerbau, 609.000 domba, dan 95.000 kambing.

Pihaknya juga memastikan penanganan PMK tak jauh berbeda dengan Covid-19. Pemprov Jabar membuat gugus tugas dari tingkat kota atau kabupaten hingga desa. "Saat ini yang terdampak (PMK) sekitar empat persen berbasis desa. Jadi, di wilayah Jabar 95,5 persennya tidak terdampak," katanya.

Pemprov Jabar juga telah menyiapkan vaksinasi gratis untuk hewan ternak. Kang Emil menjelaskan tingkat kesembuhan PMK ini terbilang tinggi, saat ini sudah lebih 30 persen sembuh.

"Tidak menular ke manusia. Maka, warga Jabar tenang saja. Cek telinganya. Sisanya penularan bisa kita batasi dengan pemeriksaan di batas wilayah Jabar, gugus tugas, vaksinasi dan obat-obat," kata Ridwan Kamil.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menambahkan irtek atau penanda di kuping menjadi salah satu ciri tanda hewan kurban sehat.

Selain itu, ada juga penanda yang berbentuk kalung mengingat setiap kabupaten/kota melakukan pengadaan penanda hewan kurban sehat berbeda-beda.Namun selain urusan penanda, Arifin juga menekankan faktor atau syarat utama hewan kurban sehat adalah adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

“Itu yang paling inti, karena kalau ciri atau penanda ada, tapi surat tidak ada itu bisa jadi masalah. Di luar SKKH penciri tambahan itu supaya lebih menenangkan konsumen, tandanya bisa di kuping atau kalung,” katanya.

Terkait hewan kurban cacat, Arifin memastikan MUI dalam fatwanya memberikan dua kategori yakni hewan bergejala ringan dan gejala berat yang masing-masing ada gejala klinisnya. Untuk gejala ringan yakni panas atau hidung mengeluarkan ingus, sementara untuk yang gejala berat paling pokok adalah hewan pincang atau tidak bisa jalan.

“Jadi yang berat itu masalahnya di kaki, itu tidak bisa digunakan kurban karena bisa disebut cacat.,” ujarnya.

Arifin juga memastikan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dimulai berjenjang dari kabupaten/kota atau provinsi pengirim, kemudian ketika hewan kurban tiba maka kabupeten/kota dan provinsi akan memantau perkembangan di tempat penjualan. “Kabupaten/kota akan tetap melakukan monitoring, provinsi akan menurunkan dokter hewan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper