Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi daerah rawan bencana kekeringan selama musim kemarau atau kekurangan air bersih.
Belasan kecamatan tersebut yaitu, Gebang, Greged, Gegesik, Gunung Jati, Kaliwedi, Klangenan, Talun, Tengah Tani, Suranenggala, Sedong, Panguragan, Beber, Mundu, Palimanan, Losari, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, dan Dukuhpuntang.
Dari 19 kecamatan yang terancam bencana kekeringan tersebut, berdampak ke 42 desa. Desa terbanyak yakni di Kecamatan Gununjati, yaitu Desa Babadan, Mayung, Sambeng, Pasindangan, Kalisapu, Astana, dan Grogol.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Juwanda mengatakan pemerintah saat ini tengah melakukan persiapan secara fisik, mulai dari mempersiapkan armada pengangkut air bersih dan berkoordinasi dengan dinas terkait.
BPBD Kabupaten Cirebon pun sudah melakukan pemetaan wilayah atau desa yang biasa dilanda bencana kekeringan.
"Pemetaan itu bisa mengetahui perkiraan kebutuhan per orang dalam satu hari, kemudian dikaitkan dengan pemetaan wilayah atau desa hingga kecamatan tadi, sehingga pendistribusian nanti bisa dilakukan dengan baik karena sudah terencana," kata Juwanda di Kabupaten Cirebon, Senin (23/5/2022).
Informasi dari BMKG, sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau sejak April 2022.
Zona yang mulai memasuki zona musim kemarau pada April 2022 yakni, sebagian kawasan Nusa Tenggara, juga zona musim di Bali dan sebagian Jawa.
Sementara itu sebanyak 23,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2022 meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.
Sedangkan untuk 23,7 persen wilayah lainnya, awal musim kemarau tersebar pada bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
Disimpulkan, musim kemarau pada tahun ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya, dengan intensitas yang mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya.