Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramadan 2022: Dari 12 Bahan Pokok Strategis, Jabar Defisit 2 Komoditas

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah memetakan peta proyeksi ketersediaan dan kebutuhan komoditas pangan strategis sepanjang 2022.
Cabai rawit/Bisnis
Cabai rawit/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Pemenuhan 12 komoditas pangan strategis di Jawa Barat sepanjang Ramadan 2022 ini diperkirakan terpenuhi atau surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah memetakan peta proyeksi ketersediaan dan kebutuhan komoditas pangan strategis sepanjang 2022.

“Setiap menghadapi hari besar keagamaan nasional (HKBN) kita berhadapan dengan enam isu soal pangan,” katanya pada bisnis, Kamis (7/4/2022).

Isu tersebut antara lain meningkatnya kebutuhan pangan, meningkatnya harga pangan, terhambatnya distribusi pangan, kemudian peningkatan stok pangan, pemantauan harga pangan lalu prioritas distribusi pangan.

“Dari 12 komoditas pangan strategis berdasarkan proyeksi sampai Desember 2022 Jawa Barat mengalami defisit di empat komoditas yakni kedelai, cabai rawit, daging sapi dan gula pasir,” katanya.

Menurutnya defisit ini seperti biasa harus dipenuhi dari pasokan dan pengiriman pangan dari luar daerah juga impor. Gula pasir misalnya masih dipasok Jawa Tengah dan Jawa Timur serta import, kemudian telur dipenuhi dari Medan, Jawa Tengah dan Jawa Timur, demikian pula daging sapi.

Berdasarkan prognosa pihaknya khusus untuk ramadan April 2022 ini setidaknya ada dua bahan pangan strategis yang mengalami desifit. Pertama gula pasir dimana dari ketersediaan sebesar 85.862 ton, kebutuhannya mencapai 87.306 ton.

“Ada defisit gula pasir sebesar 1.444 ton. Komoditas yang defisit lainnya yakni cabai rawit defisitnya mencapai 1.122 ton dimana ketersediaan hanya 37.409 ton kebutuhan mencapai 38.530 ton,” paparnya.

Sementara untuk pangan strategis lainnya seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, daging sapi, telur hingga daging ayam sampai akhir April 2022 terpantau surplus.

“Gula pasir itu produksinya rendah di Jawa Barat sama dengan cabai, kenaikan kebutuhan terjadi karena dua komoditas ini lazim naik saat ramadan dan menjelang Idulfitri,” katanya.

Adapun sejumlah daerah yang sudah mengalami defisit gula pasir sejak Maret 2022 lalu antara lain Cianjur, Bandung Barat, Pangandaran, Ciamis, Sumedang, Indramayu dan Kuningan serta Kota Cimahi.

Sementara untuk cabai rawit defisit sudah dirasakan Kabupaten Sumedang, Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Pangandaran hingga 28 Maret 2022 lalu. “Untuk Bandung Raya dan Bodebek masih terpantau aman,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper