Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi terhadap Program Petani Milenial yang sudah berjalan selama satu tahun.
Plt. Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Benny Bachtiar mengatakan program yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Maret 2020 lalu ini bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi. Di sisi lain, program ini juga digelar untuk mengatasi krisis jumlah petani muda.
Dalam proses perjalanannya, pihaknya terus melakukan upaya optimalisasi dan perbaikan mengingat banyak kendala yang dihadapi sepanjang 2020-2021. Pihaknya juga melakukan sosialisasi yang lebih intens ke 18 daerah di Jabar, agar daerah ikut mensukseskan program tersebut.
“Dari hasil program ini, ternyata ada peningkatan cukup baik karena ada kepedulian dari kabupaten yang awalnya mereka tidak mengerti program ini. Setelah sosialisasi kami mendapat respons baik dari kepala daerah bahwa program ini ditunggu,” katanya.
Menurutnya sejumlah kepala daerah dalam pertemuan dengan pihaknya turut menyampaikan fenomena tumbuhnya petani muda. Kondisi ini dinilai Benny bisa membantu mendorong agar cakupan dan kepesertaan Petani Milenial pada 2022 bertambah.
“Saya bicara dengan kabupaten Purwakarta, Kuningan, Tasikmalaya ternyata petani muda ini sudah mulai tumbuh. 18 kabupaten ini memiliki banyak lahan yang belum termanfaatkan,” ujarnya.
Baca Juga
Pihaknya langsung membentuk tim evaluasi yang terdiri dari para pejabat eselon III untuk merespon komitmen daerah tersebut. “Tim evaluasi terbagi enam tim. Tujuannya untuk mengevaluasi sejauh mana kabupaten tersebut mengakselerasi program Petani Milenial ini,” tuturnya.
Dalam tim eveluasi yang dibentuk, pihaknya juga melibatkan peran perguruan tinggi yang memiliki keterkaitan dengan program tersebut. Akademisi yang bergabung dalam tim evaluasi memberikan masukan berdasarkan kondisi eksisting. Laporan evaluasi tersebut kemudian dilaporkan pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Nanti dari hasil evaluasi ini akan dinilai sejauh mana keberhasilan petani milenial ini, desa mana yang fokus pengembangan petani milenial dan kabupaten yang mengembangkan program ini. Kriterianya sudah ada draft-nya tinggal dimatangkan dengan perguruan tinggi apakah penilaian ini ideal atau tidak,” pungkasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.