Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPSTP) Jawa Barat optimistis bisa menggaet realisasi investasi sepanjang 2022 meski target yang dibebankan pemerintah pusat lebih tinggi dibanding 2021.
Kepala DPMPTSP Jabar Noneng Komara mengatakan target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKMP)/Kementerian Investasi lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan dalam rencana kerja strategis DPMPTSP Jabar 2022.
“Kita ditargetkan BKPM Rp170 triliun, di renstra targetnya hanya Rp108 triliun,” katanya usai acara West Java Investment Report di DPMPTSP Jabar, Bandung, Senin (7/2/2022).
Menurutnya target tinggi tersebut kemungkinan bisa diraih mengingat Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan sudah memiliki beragam rencana pengembangan investasi yang baru lewat kawasan Rebana Metropolitan dan Jalur Tengah Selatan.
“Di mana itu saja sudah Rp400 triliun, dan akan ada yang direalisasikan di tahun 2022,” ujarnya.
Rinciannya, sejumlah proyek direalisasikan di Rebana sebanyak 18 proyek, dan Jabar Selatan 12 proyek. “Mudah-mudahan ini bisa menjawab tantangan target investasi Rp170 triliun,” katanya.
Karena itu meski daerah lain diperkirakan bakal lebih kompetitif menggaet investor, termasuk kehadiran Ibu Kota Negara (IKN). Noneng juga memastikan pihaknya akan terus mempromosikan potensi investasi di Jabar. “Kita optimistis bisa meraih,” tuturnya.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jabar masih unggul dalam hal kesiapan infrastruktur. Jabar pun sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur skala masif mulai dari Tol Cisumdawu hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Produktivitas SDM di Jabar juga diakui lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Faktor lainnya adalah pelayanan mumpuni yang berintegritas berdasarkan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia juga sering melakukan kunjungan promosi ke berbagai negara tujuan investor seperti Taiwan dan Arab Saudi, bertemu dengan forum duta besar, menjamu forum Japan Investor Club dan lainnya.
Kunci yang lain adalah mempercepat perluasan kawasan industri Rebana dengan menghadirkan 13 kota baru yang berpotensi berkontribubusi 2-3 persen pada pertumbuhan ekonomi Jabar.