Bisnis.com, BANDUNG - Ajang kompetisi ikan hias dan cupang terbesar di Jawa Barat, CAF Betta Festival 2022 yang digelar di Trans Studio, Bandung, sampai pada proses pengumuman pemenang. Selain kompetisi, ajang ini juga jadi titik balik dunia budi daya ikan hias tanah air agar terus berkembang ke mancanegara.
CEO PT Cahaya Anugrah Firdaus (CAF) Yanuar Anugrah menjelaskan pihaknya berkomitmen membangkitkan industri kreatif di Indonesia. Pasalnya, dari hobi memelihara ikan hias yang bisa dilakukan di rumah ini bisa menghasilkan cuan bagi para petani milenial yang memulai bisnisnya dari modal minim.
Hal tersebut terbukti pada pandemi Covid-19 dimana tren memelihara ikan cupang berimbas langsung pada harga ikan mungil tersebut hingga memiliki value berkali lipat.
"Dulu kita tahu harganya berapa di pasar, sekarang memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Yanuar, Minggi (16/1/2022).
Terlebih, kata dia, saat ini pemerintah tengah mencanangkan progam Petani Milenial. Sehingga akan gayung bersambut dengan misi pihaknya memberikan alternatif usaha yang bisa dikembangkan pata petani milenial.
"Yang saya tahu sekarang banyak anak muda yang awalnya iseng jadi malah berhasil mengembangkan budidaya ikan hias utamanya ikan cupang," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku sebagai penggagas acara bertajuk “CAF BETTA FESTIVAL” ini mengaku terinspirasi dari manfaat ikan hias di Indonesia yang sangat berpengaruh pada perekonomian bangsa Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan non-konsumsi atau ikan hias di dunia.
"Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang IT. Namun, saat ini kami melihat banyak pihak yang terdampak. Setelah kami amati dan riset, bidang-bidang industri kreatif ini paling terdampak namun juga berpotensi untuk cepat bangkit," kata Yanuar.
Ia menambahkan, gelaran CAF Betta Festival 2022 sekaligus menjadi upaya dari perusahaannya untuk membantu pemerintah membangkitkan kembali perekonomian Indonesia pada umumnya dan Bandung, Jawa Barat pada khususnya.
Perwakilan Juri IBC Dominicus Ferdinand mengatakan, saat ini muncul banyak varian terbaik jenis ikan cupang yang diminati pasar global.
"Sekarang lebih mudah untuk mengirim ke berbagai negara, banyak juga petani yang ngirim ke luar negeri, dulu cuma puluhan hingga ratusan ekor per bulan, sekarang bisa sampe 10.000 ekor per bulan," jelasnya.
Bahkan, ia mengatakan harga ikan cupang hasil ternakan petani lokal ada yang pernah laku dengan harga Rp180 juta per pasang.
Sehingga hal tersebut menurutnya harus menjadi motivasi bagi para petani milenial agar melirik dan menekuni dunia budidaya ikan hias sebagai komoditi usaha.
Sementara itu, dalam ajang kontes ini, Event Director Betta Festival Zaenal Somantri mengatakan saat ini sudah didapat para jawara diberbagai kelas ikan cupang.
"Juara umum untuk SNI adalah ikan cupang Gatotkaca dari Semarang, Jawa Tengah dan untuk juara umum IBC ikan cupang Mocuan. Keduanya berhasil menjadi juara dan masing-masing mendapat hadiah Rp25 juta," kata Zaenal.
Zaenal menjelasakan, pada kompetisi ikan cupang ada beberapa tingkatan pemenang. "Per kelas ditentukan juara satunya, yang terlaksana hari ini, kemudian diumumkan pemenangnya," ujarnya.
Ia merinici, setidaknya ada 2.000 lebih ikan yang telah dinilai oleh juri yang berasal dari ratusan tim.
“Untuk Juara Umum SNI Grand Champion IBC mendapatkan hadiah senilai Rp25 juta. Satu unit Yamaha NMAX untuk Kategori Best of Show IBC. Dua unit Yamaha LEXY untuk kategori Best of Optional IBC dan Best of Form (Reguler). Satu unit Yamaha MIO M3 untuk Kategori Best of Form (Baby). Total hadiah Rp161 juta untuk Kategori Best of Division (Reguler & Optional). Dan total hadiah Rp70 juta untuk Grand Champion SNI,” jelas Zaenal.
Adapun pembagian kategori terdiri dari 2 kelas yaitu International Betta Congress (IBC) dan Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan total kelas cupang yang dikompetisikan sebanyak 173 kelas untuk IBC dan SNI. Kompetisi ini akan dinilai oleh dewan juri dengan jumlah terbanyak se-Indonesia yaitu 11 Juri SNI dan 11 Juri IBC. (K34)