Bisnis.com, BANDUNG—Produksi madu di Jawa Barat tercatat meningkat seiring pemenuhan kebutuhan suplemen masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan mengatakan terjadi peningkatan produksi madu sebesar 94 persen di masa pandemi ini. Data menunjukkan peningkatan melonjak dari 2019 sampai 2020 lalu.
“Di tengah-tengah pandemi ini produksi madu luar biasa peningkatannya. Tahun 2019 memproduksi 29 ton, di tahun 2020 meningkat sebesar 58 ton,” katanya dalam pernyataan yang dikutip Selasa (5/10/2021).
Menurutnya konsumen mengkonsumsi madu karena produk kehutanan tersebut diyakini bisa meningkatkan imun tubuh. Peningkatan menurutnya terjadi di berbagai jenis madu yang diproduksi di sejumlah daerah. Salah satu yang tengah menanjak ada di Tasikmalaya.
Sejauh ini, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam budidaya lebah madu yang perkembangannya terus menunjukkan peningkatan signifikan. Ada dua jenis madu yang sedang dikembangkan di 28 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu cerana dan trigoma. Tercatat jumlah produksinya mencapai 161,65 kilogram.
Tingginya permintaan madu ini dinilai Gubernur Jabar Ridwan Kamil peluang yang besar, terutama bagi para petani milenial. Menurutnya potensi besar ini bisa lebih dikembangkan oleh petani milenial yang jumlahnya harus terus ditambah.
Puluhan petani milenial lebah madu merupakan kelanjutan dari program Petani Milenial Juara sebagai solusi dari Pemda Provinsi Jawa Barat agar masyarakat dapat bangkit dan keluar dari himpitan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Lebah madu masuk dalam komoditas kehutanan.