Bisnis.com, CIREBON - Perajin rotan di Kota Cirebon mengaku saat pandemi Covid-19 kesulitan mendapatkan kontainer untuk mengekspor barang produksinya. Bahkan pihaknya harus merogoh kocek dalam untuk menyewa kontainer.
General Manager Mantera Rattan Doni Fahrin menjelaskan sebenarnya pemintaan kriya rotannya selama pandemi cukup terjaga. Khususnya dalam penjualan secara daring terjadi peningkatan sangat pesat.
"Kita ekspor sebenarnya tumbuh 7 persen, tentu itu di masa pandemi," kata Dony kepada tim Jelajah Metropolitan Rebana 2 Bisnis Indonesia, di Galeri Mantera, Kota Cirebon, Kamis (1/7/2021).
Jika saja kondisi normal seperti pada 2019, pertumbuhan bisnisnya bisa tumbuh hingga 400 persen. Dengan kondisi ini, harga sewa kontainer bisa berkali-kali lipat hingga ia harus memutar otak untuk menjaga margin.
"Kalau kita pesan 9 kontainer, kadang yang datang cuma empat," imbuhnya.
Namun, ia berharap hal ini bisa kembali membaik sehingga ia bisa mendorong terus pemasar produknya ke berbagai negara.
Selain itu, di masa pandemi ini, banyak inovasi yang harus dilakukan oleh pihaknya untuk menjaga pertumbuhan bisnis. Salah satunya yakni dengan mengadopsi desain-desain produk terbaru untuk bersaing.
"Produk kriya dan furnitur ini kaya fasyen, selalu muncul yang baru," jelas dia.
Sehingga, ia mendorong perajin-perajinnya untuk mempelajari dan mencoba menciptakan desain baru. Sehingga varian produk akan semakin banyak.
Program Jelajah Metropolitan Rebana 2 Bisnis Indonesia kembali terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Diskominfo Jawa Barat, PT Astra Tol Cipali, Bank Indonesia Perwakilan Cirebon dan PT Migas Hulu Jabar ONWJ. Program ini dilepas khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama direksi Bisnis Indonesia secara daring di Gedung Pakuan, Bandung.
(k34)