Bisnis.com, CIREBON - Pelabuhan Cirebon di Kota Cirebon diharapkan menjadi pintu gerbang ekspor untuk wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Salah satu pihak yang menginginkan pelabuhan tersebut menjadi gerbang ekspor/impor yakni Bupati Cirebon Imron Rosyadi. Menurutnya, hal itu menarik kembali sejarah Cirebon menjadi pusat perdagangan di wilayah Jawa Barat.
Selama ini, kata Imron, setiap kegiatan ekspor atau impor harus melalui pelabuhan di Jakarta atau pun Semarang. Akibatnya, pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon masih menanggung beban ekstra.
"Ini juga berdampak kepada perekonomian di wilayah Ciayumajakuning masih rendah dibandingkan dengan wilayah priangan. Kondisi tersebut berlaku untuk tingkat kemisnikan, IPM, maupun jumlah pengangguran," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Kamis (1/7/2021).
Imron berharap Pelabuhan Cirebon menjadi gerbang ekspor/impor segera terwujud, terlebih daerah tersebut memiliki segudang akses, baik jalur darat, kereta api, laut, serta udara.
"Kalau dekat, saya rasa pengusaha juga bakal ekspansi ke Ciayumajakuning. Intinya, harapan ini untuk memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Imron.
Pengusaha asal Cirebon, Sunoto mengatakan Pelabuhan Cirebon harus menjadi pelabuhan ekspor untuk mengurangi beban di Tanjung Priok, Jakarta.
Menurutnya, pelabuhan yang ada di ibu kota itu sudah terlalu crowded.
"Beban jalan raya dari Cirebon menuju Jakarta akan berkurang. Kerugian akibat kerusakan jalan oleh armada pengangkut pun setiap tahunnya terus bertambah, Pelabuhan Cirebon adalah solusi," katanya.
Pihak Pelabuhan Cirebon pun didorong untuk mengatasi permasalahan sedimentasi, sehingga nantinya kapal yang bersandar bisa dalam jumlah banyak dan meningkatkan aktivitas di pelabuhan.
Tidak hanya itu, kata Sunoto, pihak Pelabuhan Cirebon pun harus menyediakan kontainer untuk kebutuhan ekspor. "Harus segera dibangun, wilayah 3 (Ciayumajakuning) dan mungkin sebagian wilayah Jawa Tengah bisa kesini," kata Sunoto.
PT Pelabuhan Indonesia II (persero) Cabang Cirebon segera menyiapkan layanan peti kemas antar pulau. Layanan tersebut, dipastikan dapat mengurangi biaya logistik. Saat ini, otoritas pelabuhan tersebut tengah menyiapkan beberapa fasilitas pendukung.
Deputi General Manajer Komersial PT Pelindo II Cabang Cirebon Ardiansyah mengatakan, layanan peti kemas perdana di pelabuhan tersebut nantinya hanya melayani rute dari Cirebon Pontianak atau pun sebaliknya.
"Kami awali Cirebon-Pontianak. Banyak barang kebutuhan dari Pontianak yang berasal dari wilayah Cirebon. Teman-teman pengusaha juga menemukan ada juga komoditi dari Pontianak dibutuhkan di cirebon, khusunya bahan baku yang bisa diolah. Mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan," kata Ardiansyah di Kota Cirebon, Kamis (1/7/2021).
Saat ini, pola yang dilakukan oleh perusahaan lokal di wilayah Cirebon dalam pengiriman atau barang produksi harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta atau Tanjung Emas, Semarang.
Menurut Ardiansyah, pola yang dilakukan tersebut membuat pengeluaran lebih besar dan beban jalan raya pun semakin berat. Semakin tinggi tonase kendaraan pengangkut, kerusakan jalan lebih cepat terjadi.
"Pelabuhan Cirebon bukan maksud untuk bersaing dengan Semarang atau Tanjung Priok, nantinya akan mengalihkan yang semula ke Jakarta menggunakan kapal laut. Perusahaan nantinya tinggal ambil di cirebon," katanya.
Pelabuhan Indonesia II (persero) Cabang Cirebon saat ini masih melayani pengiriman curah kering (batubara, pasir, dan garam, curah cair (CPO minyak, aspal cair), LPG, barang kargo pembangunan, hingga tepung terigu.
Program Jelajah Metropolitan Rebana 2 Bisnis Indonesia kembali terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Diskominfo Jawa Barat, PT Astra Tol Cipali, Bank Indonesia Perwakilan Cirebon dan PT Migas Hulu Jabar ONWJ. Program ini dilepas khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama direksi Bisnis Indonesia secara daring di Gedung Pakuan, Bandung.