Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Garut Diminta Waspada Terhadap Varian Covid-19 Delta

Asep mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain menerapkan gerakan 5M, masyarakat harus mendapatkan vaksin covid-19.
Covid-19 Varian Delta. /LIPI
Covid-19 Varian Delta. /LIPI

Bisnis.com, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut mengingatkan masyarakatnya untuk waspada terhadap varian baru Covid-19, yaitu delta. Varian baru tersebut dikabarkan mampu menular kepad anak-anak.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut Asep Surachman mengatakan penularan varian baru tersebut lebih cepat dibandingkan jenis sebelumnya.

"Mungkin kemarin-kemarin, kasus anak-anak jarang sekali ditemukan, kebanyakan orang dewasa karena mobilitasnya kan ke luar rumah, tetapi varian baru ini telah ditemukan. Ini menjadi kekhawatiran kami," kata Asep melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Kamis (24/6/2021).

Sebelum ditemukan varian delta, kata Asep, sudah ditemukan varian lainnya, di antaranya B117 dari Inggris, B1135 dari Afrika Selatan.

Asep mengatakan, varian tersebut sudah ditemukan di berbagai daerah mulai dari Depok, Karawang, DKI Jakarta, beberapa wilayah Sumatra, dan Bali.

"Karakternya sangat cepat dibandingkan varian-varian yang sebelumnya, bisa kecepatannya 60 persen bisa lebih cepat. Belajar dari India, India begitu cepat ratusan ribu per hari," kata Asep.

Asep mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain menerapkan gerakan 5M, masyarakat harus mendapatkan vaksin covid-19.

Ia mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi massal khususnya vaksinasi kepada Lansia, karena di Kabupaten Garut lebih dari 70 persen angka kematian terjadi pada Lansia, sehingga Lansia menjadi salah satu prioritas dalam program vaksinasi di Garut.

“Kabupaten Garut dengan gaya tularan yang begitu cepat. Oleh karena itu masyarakat Kabupaten Garut ayo sama-sama mengingatkan dan membawa lansia untuk divaksinasi di puskesmas, di fasilitas kesehatan atau secara massal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper