Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Pandemi, Daftar Tunggu Ibadah Haji untuk Warga Sumedang Jadi 15 Tahun

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sumedang Jajang Apipudin mengatakan kalau masyarakat ada yang mendaftar pada tahun ini, maka akan diberangkatkan pada 2036.
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloomberg
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloomberg

Bisnis.com, SUMEDANG - Pandemi Covid-19 yang terjadi lebih dari satu tahun mengakibatkan dua kali pemberangkatan ibadah haji ditunda. Akibat hal tersebut, daftar tunggu haji di Kabupaten Sumedang kini menjadi 15 tahun.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sumedang Jajang Apipudin mengatakan kalau masyarakat ada yang mendaftar pada tahun ini, maka akan diberangkatkan pada 2036.

"Ditundanya ibadah haji sangat berpengaruh terhadap daftar tunggu. Mohon dimaklum semua calon haji, karena ini terjadi bukan hanya di Indonesia," kata Jajang di Kabupaten Sumedang, Rabu (9/6/2021).

Tahun ini, kuota haji untuk Kabupaten Sumedang sebanyak 860. Namun dari jumlah, tiga calon haji memutuskan untuk membatalkan dan mengambil biaya perjalanan ibadah tersebut.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, jumlah warga Kabupaten Sumedang yang sudah mendaftar haji per 31 Mei 2021 berjumlah 13.336 orang.

Meskipun pandemi Covid-19, kata Jajang, tidak berpengaruh pada minat masyarakat untuk mendaftar haji, "justru meningkat," kata Jajang.

Pemerintah Arab Saudi segera mengumumkan penyelenggaraan ibadah haji dalam hitungan hari, mendekati waktu haji pada pertengahan Juli 2021.

Lamanya penetapan haji dilakukan sebagai langkah kehati-hatian di tengah kemunculan varian virus baru.

Dalam konferensi pers di Riyadh, pemerintah di Arab Saudi terus mengikuti perkembangan pandemi. Pada saat yang sama, Kementerian Haji dan Umrah juga bakal segera memberikan keputusan.

Menurutnya, akibat kemunculan varian Covid-19 baru, evaluasi terhadap bahaya menjadi upaya penting untuk mencegah penyebaran.

“Kami tidak ingin haji menjadi pusat penyebaran penyakit di [dalam] negara atau [di antara] negara muslim,” kata Menteri Media Saudi Majid Al-Qasabi.

Pada pelaksanaan haji tahun lalu, pemerintah Arab Saudi bisa dibilang sukses setelah tidak ditemukannya penyebaran virus corona pada jemaah yang dibatasi hanya 1.000 orang dari penduduk Saudi.

Untuk mendukung layanan haji, Pemerintah setempat juga telah mengembangkan aplikasi khusus untuk melayani perizinan masuk ke masjid, terutama di Mekkah dan Madinah yang dinamakan Eatmarna. Lebih dari 20 juta orang telah menggunakannya.

Kementerian Haji dan Umrah juga akan menyiapkan transportasi dengan menetapkan empat titik untuk mengantarkan para jemaah dari dan ke Masjidil Haram di Mekkah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper