Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Darah Menipis, Suporter Arsenal di Indonesia Galang Donor Darah

Pendonor darah di Kota Bandung menurun karena PMI tidak bisa lagi untuk menjemput pendonor seperti mendatangi instansi perusahaan, pendidikan atau komunitas lainnya.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Arsenal Indonesia Supporters (AIS) kembali menggelar kegiatan sosial donor darah berskala nasional.

Kegiatan ini juga dalam memperingati hari jadi suporter kelab resmi Arsenal FC yang ke-18. Donor Darah Nasional yang diinisiasi oleh AIS dimulai sejak tahun 2015 akan diikuti oleh 59 kota dari Aceh sampai Papua.

Ketua Komite AIS Donor Darah Nasional Eddi Brokoli menjelaskan, AIS memilih untuk berkegiatan sosial dalam bentuk donor darah, karena hal ini yang sangat mudah dilakukan masyarakat. Selain manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat donor darah juga memberikan kesehatan bagi pendonornya.

Menurut data PMI, setiap negara idealnya harus memiliki stok darah sebanyak 2 persen dari total jumlah penduduk. Hal inilah yang menginisiasi AIS untuk menggelar terus donor darah di tahun yang ke tujuhnya. Apalagi di tahun kedua masa pandemi ini stok darah di berbagai daerah selalu mengalami penurunan.

"Bakti sosial yang paling mudah dilakukan dan ada di tubuh kita, serta bisa rutin dilakukan adalah donor darah. Sehingga ajakan ini harus terus disuarakan, seperti halnya kita mengajarkan anak kecil untuk membaca Alquran," kata Eddi dalam keterangan resmi, Selasa (25/5/2021).

Selanjutnya, nilai filosofis yang bisa diambil dari kegiatan donor darah ini adalah bagaimana rasa kemanusiaan hadir tidak hanya saat bencana alam datang, namun bisa kapanpun dilakukan.

"Donor darah adalah event sosial yang tidak menunggu bencana alam, banjir ataupun gunung meletus," tegasnya.

Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesjanto mengapresiasi langkah AIS dalam kegiatan donor darah nasional yang secara rutin setiap tahunnya dilakukan.

Dirinya menyebut, tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda, stok darah di PMI Kota Bandung menurun drastis karena masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya berkurang.

"Awal pandemi PMI dan pengurusnya stress karena biasanya satu hari masyarakat yang mendonorkan darahnya bisa sampai 500 pendonor, ketika pandemi kami hanya mendapatkan 50 sehari. Padahal yang membutuhkan tidak berkurang," katanya.

Dirinya bersyukur, tahun ini meski masih dalam suasana pandemi, kondisi pendonor bisa dikatakan mendekati nomal. Sehingga, dirinya menyebut kegiatan AIS akan memberikan manfaat yang besar bagi ketersediaan darah di PMI.

"Kegiatan donor darah AIS ini diharapkan bisa berkontribusi, apalagi ini diselenggarakan di banyak kota besar di indonesia," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bandung Uke Mukhtimanah mengatakan di masa pandemi seperti ini PMI Kota Bandung tidak bisa menyimpan darah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pendonor di Kota Bandung, lanjut Uke, bisa dikatakan menurun karena PMI tidak bisa lagi untuk menjemput pendonor seperti mendatangi instansi perusahaan, pendidikan atau komunitas lainnya.

"Tapi untuk distribusi darah kepada masyarakat yang membutuhkan tidak ada kendala. Hanya saja, PMI saat ini tidak bisa menyimpan stok darah seperti biasanya karena menurunnya para pendonor darah. Biasanya per hari bisa menghasilkan 300-500 labu, hari ini hanya 50 labu per hari," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper