Bisnis.com, BANDUNG — Pengembang kawasan PT Suryacipta Swadaya optimistis pemulihan ekonomi akan memberikan efek perbaikan pada 2021 ini, terutama pada mulai membaiknya arus investor masuk ke kawasan industri.
Direktur PT Suryacipta Swadaya Grace Octalian mengatakan optimisme korporasi pada 2021 ini mulai meningkat, seiring dengan mulai bergeraknya perekonomian dunia menuju normal.
Suryacipta sendiri selama masa pandemi 2020 lalu dihimpit kesulitan mengejar customer di luar negeri karena adanya pembatasan perjalanan.
“Kami kawasan industri kesulitan mencari customer baik untuk existing tenant ataupun investor yang akan berinvestasi. Adanya pengetatan modal pembatasan perjalanan antar negara, kami biasanya jemput bola, dengan adanya pembatasan perjalann ini menyebabkan kami kesulitan, begitupun investor,” katanya dikutip dari Focus Group Discussions (FGD) yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat awal pekan ini.
Menurutnya kondisi sulit tahun lalu bisa berbalik menjadi peluang positif pada 2021 ini mengingat pemerintah mulai menggelar vaksinasi, lalu ada insentif bagi industri otomotif, termasuk peningkatan anggaran infrastruktur sebesar 48 persen di APBN.
“Ini bisa menopang kawasan industri khususnya di Jawa Barat bagian utara,” ujarnya.
Grace menilai perkembangan kawasan industri di bagian Utara Jawa Barat terutama yang masuk dalam kawasan Rebana akan makin kuat mengingat pemerintah Pusat juga sudah menunjukan atensi tinggi. Dia menunjuk segera lahirnya Perpres yang akan memuat Metropolitan Rebana di dalamnya.
“Mudahan-mudahan ini dapat saling bersinergi baik infrastruktur yang ada, kawasan industri lalu terbitnya PP 5/2021 tentang pelayanan perizinan secara terintergrasi, ini memudahkan investor masuk dalam kawasan,” ujarnya.
Suryacipta Swadaya sendiri melalui PT Surya Semesta Internusa (SSIA) saat ini tengah mengembangkan kawasan Subang Smartpolitan. Kawasan ini menurut Grace akan menjadi salah satu kota baru yang akan terintegrasi dengan infrastruktur yang berada di Rebana. Dibangun di lahan seluas 2.727 hektare, kawasan ini berdekatan dengan Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan rencananya akan menjadi salah satu pemberhentian kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.