Bisnis.com, KARAWANG – Anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), yakni Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), memastikan jika ceceran minyak mentah (spill oil) yang ditemukan di 14 titik perairan Karawang hingga Bekasi bukan dari produksi PHE ONWJ.
Corporate Secretary PHE Whisnu Bahriansyah menuturkan jajarannya telah melakukan uji laboratorium dari sampel minyak mentah yang tercecer di perairan pantai Karawang. Hasilnya, kata dia, tumpahan minyak tersebut tidak memiliki kesamaan dengan karakter minyak yang diproduksi PHE.
“Kami telah melakukan uji laboratorium untuk mengidentifikasi sampel minyak yang diambil di beberapa titik. Dari hasil laporan laboratorium Geoservices menyatakan sampel-sampel minyak tersebut tidak memiliki kesamaan komposisi hidrokrabon dengan minyak yang diproduksi PHE ONWJ,” ujar Whisnu dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Kamis (18/3/2021).
Whisnu menjelaskan, uji lab melalui analisis finger print telah dilakukan terhadap sampel tumpahan minyak menggunakan metode Gas Cromatography and Mass Spectroscopy. Tujuan dari pengujian ini, tak lain untuk mengetahui sumber tumpahan minyak tersebut. Termasuk, uji karakteristik sampel tumpahan minyak terhadap beberapa jenis minyak yang diproduksi oleh PHE ONWJ.
“Untuk sampel tumpahan minyak, kita ambil dari Pulau Kelor (Kepulauan Seribu), Pulau Putri di Kabupaten Karawang, serta sampel minyak yang melintas di Perairan Karawang dan di sekitar fasilitas PHE ONWJ,” kata dia.
Adapun hasil laboratorium yang diterima PHE ONWJ tanggal 10 Maret 2021 kemarin, menunjukkan bahwa sampel spill oil yang ditemukan tidak berkorelasi atau berbeda dengan minyak mentah dari Sumur YYA, Fasilitas Papa, Fasilitas Mike-Mike (MM) dan Fasilitas KLA milik PHE ONWJ.
Whisnu menambahkan, meskipun sumber minyak sejak awal belum diketahui, PHE tetap proaktif melakukan pembersihan di pesisir Karawang. Di periode 22 Februari – 9 Maret 2021, Tim PHE ONWJ bersama Pertamina Patra Niaga, Elnusa dan masyarakat sekitar berinisiatif membersihkan 14 titik dengan mengerahkan ratusan personel tiap harinya.
Sebagian personel bertugas untuk melakukan monitoring di pesisir pantai di 7 titik yaitu Pantai Mutiara, Pantai Jalasena, Pantai Samudera Baru, Pantai Cemarajaya, Pantai Pisangan, Pantai Tanjungsari, Pantai Tirtasari, Pantai Karangsari. Sedangkan sebagian tim fokus di tujuh titik lain yaitu di Pantai Singkih, Pantai Sarakan, Pantai Pulau Putri, Pantai Muara Bungin , Pantai Sompek dan Pantai Bakti.
“Kami menyisir hinggga 50 kilometer di garis pantai hingga bekasi. Hingga 7 Maret kemarin, sudah terkumpul 8.500 karung ukuran 5 kilogram berisi pasir yang tercampur minyak. Itu jumlahnya masih kotor. Dari setiap karung, kandungan minyaknya paling hanya 5 persen,” tambah dia.
Dia menambahkan, spill oil yang dibersihkan itu terbawa ke daratan dengan kondisi sudah menggumpal. Untuk besarannya pun bervariasi, bahkan ada yang hingga sebesar kepalan tangan anak balita. (K60)