Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pastikan Kondisi Bendungan Jatiluhur Aman, PJT II Inspeksi Tailrace

Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kembali melakukan pengeringan dan inspeksi saluran bawah air (tailrace).
Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kembali melakukan pengeringan dan inspeksi saluran bawah air./Bisnis-Asep Mulyana
Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kembali melakukan pengeringan dan inspeksi saluran bawah air./Bisnis-Asep Mulyana

Bisnis.com, PURWAKARTA - Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kembali melakukan pengeringan dan inspeksi saluran bawah air (tailrace).

Hal tersebut sengaja dilakukan guna memastikan dan memeriksa kondisi terowongan air yang menjadi jalur buangan ke wilayah hilir dari potensi kebocoran atau kerusakan.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PJT II Jatiluhur Anton Mardiyono menuturkan pemeriksaan tailrace ini menjadi agenda rutin jajarannya selaku pengelola waduk buatan terbesar ini setiap lima tahun sekali. Salah satu tujuannya, tak lain sebagai bagian antisipasi dan evaluasi keamanan bendungan.

"Di bendungan ini ada dua terowongan untuk saluran buangan. Bagian kiri, itu terakhir dilakukan pemeriksaan sekitar 2018 kemarin. Sedangkan, yang bagian kanan, terakhir itu 2016. Jadi, untuk terowongan yang sebelah kanan, saat ini kembali dilakukan pemeriksaan," ujar Anton kepada Bisnis.com, Rabu (17/2/2021).

Dia menjelaskan, Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) merupakan salah satu objek vital nasional. Sehingga, sudah barang tentu sebagai pengelola waduk, perusahaannya bertanggung jawab untuk merawatnya.

Dia mengatakan, pengeringan dan inspeksi salurah bawah ini juga merujuk pada peraturan Menteri PU nomor 27 tahun 2015 tentang bendungan dan safety evaluation of exiting DAM. Selain itu, pengeringan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi faktual tailrace itu sendiri.

Sehingga, sambung dia, jika terjadi problem yang menyangkut bendungan, perusahaannya busa segera melakukan tindakan antisipasi. Adapun pengeringan terowongan ini, sudah berlangsung sejak 3 Februari. Sedangkan, pemeriksaan sendiri dilakukan selama 2 bulan.

"Tadi kami bersama unsur-unsur lainnya, telah mengecek ke bawah. Alhamdulillah, sejauh ini kondisinya aman," jelas dia.

Dalam hal ini, pihaknya pun memastikan jika proses pengeringan tersebut tidak akan mengganggu air untuk kebutuhan masyarakat, terutama yang ada di wilayah hilir. Artinya, kebutuhan air baku dan irigasi masih tetap terpenuhi.

"Yang dikeringkannya satu. Jadi, saluran yg satunya lagi masih tetap berfungsi untuk suplai kebutuhan air ke hilir," kata dia. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper