Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 5.893 hektare lahan pertanian padi di Kabupaten Cirebon terdampak bencana banjir yang terjadi sejak pekan lalu.
Ribuan hektare lahan yang terdampak akibat banjir tersebut berada di 12 kecamatan. Sebagian besar berada di wilayah barat serta utara.
Sebanyak 12 kecamatan tersebut yakni, Plered, Panguragan, Gegesik, Jamblang, Gunungjati, Susukan, Kaliwedi, Kapetakan, Suranenggala, Tengah Tani, Arjawinangun, dan Klagenan.
Plt Kepala Distan Kabupaten Cirebon Wasman mengatakan akibat bencana tersebut, sebagian orang petani pun mengalami gagal tanam dan panen. Namun, jumlah resmi sampai saat ini masih dihimpun oleh pihaknya.
"Kalau perkiraan kami yang gagal panen bisa mencapai setengahnya. Tapi mudah mudahan saja prediksi meleset," kata Wasman di Kabupaten Cirebon, Selasa (26/1/2021).
Wasman mengatakan, wilayah yang paling terdampak akibat bencana tersebut yakni berada di Kecamatan Suranenggala dan Kapetakan. Tercatat, lebih dari 3.000 hektare terendam.
Dalam waktu dekat, pihaknya pun berencana akan melakukan tanam ulang di wilayah terdampak bencana tersebut.
"Kalau yang gagal tanam ya harus tanam ulang. Kami akan mengajukan ke kementerian untuk permintaan benih dan pupuk cair," katanya.
Terendamnya ribuan lahan pertanian di Kabupaten Cirebon, kata Wasman, terjadi akibat curah hujan tinggi sejak beberapa pekan lalu dan dampak dari badai la nina.
Dinas Pertanian pun sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk peminjaman ekskavator untuk melakukan pengerukan.
"Dalam waktu dekat, akan menyelesaikan laporan, terkait berapa sawah yang dinyatakan gagal tanam," katanya. (K45)