Bisnis.com, CIREBON - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Selly Andriani Gantina, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menggunakan dana siap pakai (DSP) guna menanggulangi bencana.
Pada Sabtu sore (2/1/2021), angin puting beliung terjadi di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Bencana tersebut merusak ratusan rumah milik warga.
Selly mengatakan, kucuran anggaran DSP dari pemerintah pusat bisa dipergunakan pemerintah daerah dengan cara mengusulkan, lalu menempuh mekanisme sesuai aturan berlaku.
"Perlu ada kesimpulan bersama untuk menghitung berapa besar biaya yang harus ditanggulangi mengenai bencana puting beliung ini," kata Selly di Kabupaten Cirebon, Selasa (5/1/2021).
Teknis pengajuan DSP, kata Selly, pemerintah daerah harus mencatat berapa rumah dan warga yang terdampak bencana tersebut. Sehingga nantinya, anggaran bisa digunakan tidak melebihi waktu.
“Jadi kalau misal suratnya disampaikan ke pemerintah pusat dan provinsi setelah masa tanggap darurat selesai, tidak dianggap mengada-ngada," kata Selly.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, sampai saat ini belum menaikan status siaga bencana, terkait bencana angin puting beliung di Desa Slangit beberapa waktu lalu.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, menjelaskan, proses status tanggap darurat masih dalam penyusunan teknis dan mekanisme dalam menaikan status siaga bencana.
"Kami sedang rancang statusnya menjadi siaga bencana selama tujuh hari. Kita sedang koordinasi terlebih dahulu. Pokoknya secara parsial nanti kita akan tetapkan menjadi siaga bencana," kata Alex.
Alex menjelaskan, kalau sudah ditetapkan menjadi siga bencana, penyaluran bantuan dipastikan lewat satu pintu dan akan diawasi langsung oleh koramil, kapolsek, kuwu yang didampingi camat setempat.
Hasil pendataan lanjutan, ada penambahan kerusakan rumah sebanyak 315 dari 278 data awal rumah yang rusak. Jumlah tersebut meliputi rusak sedang, ringan dan berat. kerugian, diperkirakan sebesar Rp500 jutaan.
"Saat ini kami masih menunggu bantuan pihak lain, karena bantuan yang masuk sangat tidak ideal. Tapi kami sudah banyak sekali menerima bantuan dari lapisan masyarakat dan organisasi serta ormas-ormas di Kabupaten Cirebon," katanya. (K45)