Bisnis.com, JAKARTA - Kertajati Industrial Estate Majalengka diharapkan turut menegaskan Rebana Metropolitan sebagai masa depan ekonomi Jawa Barat.
Harapan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, seperti ditulis Antara, Jumat (20/11/2020).
Wagub pemilik sapaan Kang Uu ini menegaskan bahwa Rebana Metropolitan bukan sekadar cerita.
"Rebana bukan hanya cerita, bukan hanya angan-angan, melainkan sudah ada action (tindakan). Dibuktikan 400 hektare yang sudah dikuasai oleh KIEM untuk dibangun sebuah kawasan industri," ujar Kang Uu.
Pada hari terakhir rangkaian forum investasi West Java Investment Summit (WJIS) 2020, Kang Uu berkeliling kawasan Rebana Metropolitan.
Kang Uu meninjau empat proyek investasi di Kabupaten Majalengka dan Subang, yakni Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM), Business Park Kertajati Aerocity, groundbreaking Hotel Bintang 3 di Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Rebana Technopolis Industrial Estate.
Baca Juga
KIEM merupakan satu dari 16 project investment ready to offer (IPRO) di WJIS 2020.
Proyek KIEM memiliki nilai investasi Rp1,25 triliun atau US$86,6 juta dan berjarak sekitar 5 menit dari BIJB Kertajati, serta 45 km dari Pelabuhan Patimban.
Uu menyebutkan terdapat tiga area di KIEM yakni industrial area, cluster area, dan business area.
Menurut Uu KIEM akan menjadi kawasan industri yang strategis dan menguntungkan bagi investor.
Ia pun yakin PT Dwipapuri Abadi (project owner KIEM) bisa membangun area dengan memperhatikan nilai-nilai kawasan yang baik, antara lain berwawasan lingkungan, berwawasan kesehatan, berwawasan pendidikan, dan juga berwawasan keindahan sehingga yang akan berinvestasi di daerah ini akan betah.
"Jabar melalui Pak Gubernur (Ridwan Kamil) mengundang seluruh investor untuk berinvestasi di sini [Rebana Metropolitan] karena ada kemudahan dalam izin, memiliki prospek yang baik, juga akan ada kemudahan dalam (konektivitas) transportasi," katanya.
CEO KIEM Tony Sukadil mengatakan bahwa KIEM menyerap kurang lebih 100 tenaga kerja.
Menurut dia, Jabar memiliki potensi luar biasa, baik dari segi industri maupun pariwisata.
Pihaknya juga berupaya ikut serta dalam pertumbuhan dan berpartisipasi dalam program-program pemerintah.
Uu juga meninjau loading test Grand Anila Apartment di Business Park Kertajati Aerocity. Berlokasi di area Business Park I, apartemen ini akan dibangun di lahan seluas 300 hektare.
Kertajati Aerocity dikembangkan oleh PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (Perseroda) di kawasan Bandarudara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Selain Business Park, Kertajati Aerocity juga akan memiliki Integrated Building, Cargo Village, Umrah Hajj Center, hingga Theme Park.
PT BIJB juga membangun hotel bintang 3, hotel bintang 5, dan MICE facility di kawasan Integrated Building Bandarudara Internasional Jawa Barat.
PT BIJB bekerja sama dengan PT Jaswita Jabar bertujuan mempermudah penumpang pesawat dari daerah lain untuk keberangkatan atau kepulangan di Bandarudara Internasional Jawa Barat.
"Pembangunan hotel ini merupakan salah satu penyelamatan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19," ucap Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi.
Sedangkan proyek Rebana Technopolis Industrial Estate di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, dibangun oleh PTPN VIII.
Pada proyek ini akan dibangun kawasan industri ramah lingkungan seluas 487 hektare dari total 6.127 hektare kawasan. Nilai investasi di tahap pertama ini mencapai Rp4,07 triliun atau sekitar 278,8 juta dolar AS.
Direktur Utama PTPN VIII Muhammad Yudayat menjelaskan pihaknya berupaya bertransformasi melakukan usaha-usaha lain yang berpotensi, termasuk kawasan industri yang ramah lingkungan. Selama ini, bisnis utama PTPN VIII adalah mengelola komoditas sawit, teh, dan karet.
"Nama Rebana Technopolis diberikan langsung oleh Bapak Gubernur [Ridwan Kamil]. Nantinya, kawasan industri ini mengusung konsep industri ringan menengah dan mengusung teknologi," tutur Yudayat.