Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Panjang, PAD Pariwisata Jabar Moncer

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat saat libur panjang pekan lalu mengalami peningkatan cukup signifikan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau Pantai Pangandaran
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau Pantai Pangandaran

Bisnis.com, BANDUNG — Jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat saat libur panjang pekan lalu mengalami peningkatan cukup signifikan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan kondisi ini membuat Pendapatan Asli Daerah dari industri pariwisata sepanjang bulan Oktober mencapai Rp46 miliar.

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mencatat angka kunjungan sebanyak 79.243 orang ke destinasi wisata di 8 kabupaten kota, okupansi di 8 Kabupaten Kota sebanyak 6.447 orang, wisatawan yang mendatangi restoran di emapt kabupaten kota ada 30,686 orang.

Okupansi hotel tertinggi masih berada di wilayah destinasi unggulan, seperti Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut. Di daerah tersebut okupansi hotel selama selama libur panjang dari pada 28 sampai 31 oktober berada di kisaran 70 hingga 80 persen dibandingkan momen biasa saat pandemi.

“Di luar daerah itu, peningkatan okupansi hotel ikut meningkat meski berada di kisaran 40 persen hingga 70 persen,” katanya di Bandung, Selasa (3/11/2020) malam.

Menurutnya jika dihitung rata-rata okupansi hotel di Jawa Barat saat masa libur panjang kemarin itu berada di angka 55 persen. Artinya ada peningkatan yang cukup signifikan. Dua bulan sebelumnya, okupansi hotel di kisaran 27 persen hingga 34 persen.

“Dari data yang ada, total PAD sepanjang bulan Oktober di sektor ini Rp46 miliar. paling tinggi didapatkan Kabupaten Bogor dengan realisasi Rp17 miliar, disusul Kota Bandung dengan realisasi Rp12 miliar,” katanya.

Disinggung mengenai evaluasi upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 saat terjadi lonjakan kunjungan, Dedi Taufik tidak berani mengklaim sempurna. Namun, jika dilihat indikator yang ada, pelaku industri pariwisata sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pelaksanaan pengecekan kesehatan melalui rapid test ia sebut sudah makin baik. Total pengetesan dilakukan terhadap 14 ribu orang secara acak dengan hasil reaktif sebanyak 408 orang, mayoritas ditemukan di wilayah Bogor.

“Kami berusaha merealisasikan instruksi gubernur (Ridwan Kamil) yang ingin ada pencegahan kenaikan kasus Covid-19. Pengawasan pengelola industri pariwisata, pengetesan kami sudah lakukan. Hasilnya 408 orang reaktif. Sudah ditindaklanjuti dengan swab tes, masih menunggu hasil. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper