Bisnis.com, BANDUNG - Pengujian klinis calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd (Sinovac), asal China akan melibatkan 1.620 relawan. Tim Peneliti Uji Klinis tahap tiga calon vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran akan membuka lowongan bagi relawan yang bersedia untuk tubuhnya disuntikan calon vaksin tersebut.
Namun Ketua Tim Penelitian uji Klinis tahap 3 calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan, calon relawan yang hendak mendaftarkan diri, harus memenuhi syarat ketat, di antaranya adalah bagi relawan yang berusia 19-59 tahun.
"Kalau kita melakukan untuk anak-anak dan orang tua, itu desain penelitiannya harus beda. Karena yang kena Covid-19 kebanyakan orang dewasa, orang yang sedang bekerja," katanya, katanya saat melakukan konferensi pers di Kota Bandung, Rabu (22/7/2020).
Selain itu, relawan juga diharuskan merupakan warga Kota Bandung yang berdomisili di Kota Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan proses pemantauan.
Pasalnya, hingga kini banyak warga di luar Kota Bandung yang berminat untuk menjadi relawan uji klinis calon vaksin Covid-19.
"Saya enggak tahu jumlahnya, tapi udah pada telepon kepingin ikut. Tapi kita belum mulai, begitu sudah dapat izin dari komite etik boleh. Dari luarkota dokter-dokter banyak yang nanya kepingin ikut," ungkap Kusnandi.
Selain dokter dan tim medis, Kusnandi mengatakan banyak pula pejabat bank yang ingin menjadi relawan penelitian uji klinis calon vaksin Covid-19.
"Direktur-direktur bank banyak yang mau ikut, enggak bohong saya. Saya katakan hanya yang tinggal di Kota Bandung. Kalau mau ikut, pindah dulu jadi warga Kota Bandung yang di Jakarta saya tolak," tuturnya.
Jika relawan berasal dari banyak daerah, hal tersebut akan menjadi kendala dalam pemantauan reaksi dari vaksin tersebut.
"Selama ikut penelitian 6 bulan lebih kita Pantau ketat, tiga hari, lima hari, 14 hari, dipantau ketat terus dan ada yang mesti diisi dengan elektronik CRF. Harus rutin juga lapor ke Puskesmas yang sudah dilatih," bebernya. (k34)