Bisnis.com, BANDUNG - Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) siap melakukan uji klinis 2.400 vaksin Covid-19 asal China. Rencananya uji klinis akan dilakukan di empat Puskesmas milik Pemerintah Kota Bandung dan dua lainnya akan dilakukan di fasilitas milik Unpad.
Ketua Tim Penelitian uji klinis tahap 3 calon vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan, empat Puskesmas yang akan dijadikan tempat uji klinis vaksin merupakan puskesmas yang memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang memadai.
"Untuk Puskesmas kita akan ujicoba di Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuti, dan Puskesmas Dago," ujar Kusnandi dalam konferensi pers di Kota Bandung, Rabu (22/7/2020).
Selain itu, Kusnadi menyebut empat Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas yang berpengalaman melakukan uji klinis vaksin-vaksin yang pernah diteliti oleh Unpad.
"Saya pilih berdasarkan pengalaman saya melakukan uji klinis. (Fasilitas) Puskesmas itu sangat memadai," jelasnya.
Kusnadi menyebut pihaknya telah mendapat izin dari Komite Etik Penelitian untuk melakukan uji klinis untuk calon vaksin Covid-19 terssebut yang rencananya akan dilakukan awal Agustus 2020 mendatang.
Setelah penunjukan lokasi uji klinis di empat Puskesmas, nantinya akan dilakukan perekrutan relawan yang bersedia disuntikan calon vaksin tersebut dengan menyebarkan selebaran. Empat Puskesmas tersebut juga nantinya sekaligus akan menjadi lokasi pendaftaran relawan.
"Harus orang Kota Bandung (tinggal di Kota Bandung) supaya pemantauannya mudah," tandasnya.
Seperti diketahui, Sebanyak 2.400 sampel calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, China, tiba di Indonesia. Bakal vaksin itu akan diuji klinis di laboratorium milik PT Bio Farma (Persero) dan fasilitas penelitian lain di dalam negeri.
Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan. Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, calon vaksin yang dikirim Sinovac diterima Bio Farma pada 19 Juli 2020. Kandidat vaksin itu akan diuji klinis tahap tiga. (k34)