Bisnis.com, BANDUNG — Presiden Joko Widodo meminta daerah mempercepat penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Jawa Barat dalam data Presiden saat ini baru menyerap anggaran 24 persen, apa penyebabnya?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan presiden sudah memerintahkan agar Juli hingga September ini pihaknya untuk mendorong belanja daerah sebagai satu-satunya sumber penggerak ekonomi di triwulan II 2020. Menurutnya belanja Jawa Barat masih rendah karena Pemprov masih menerapkan kebijakan work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN).
“Memang ada hubungannya dengan WFH ini. Ada beberapa dinas yang tidak bisa ke lapangan untuk melakukan pembelanjaan secara maksimal. Ini akan saya rapatkan besok lusa mudah-mudahan dengan naiknya kinerja dan penyerapan se-Indonesia, kita tidak minus,” katanya di Gedung Pakuan, Bandung, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga : Bansos Jabar Dongkrak Penyerapan Susu |
---|
Kebijakan bekerja di rumah diakui Ridwan Kamil menjadi salah satu penghambat serapan anggaran. Karena itu pihaknya berencana mengevaluasi apakah kebijakan ini layak diteruskan atau tidak oleh Pemprov Jawa Barat khususnya untuk organisasi perangkat daerah (OPD).
“WFH ini kurang produktif juga. Jadi indikator kinerjanya. artinya, penugasan-penugasannya kurang produktif, bahwa secara fisik WFHnya benar, tapi output kerjaan tidak memperkuat. Salah satunya penyerapan anggaran kita nih masih belum maksimal,” ujarnya.