Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.074 Pesantren di Jabar Bakal Ikuti Gelar Produk OPOP

Program One Pesantren One Product (OPOP) akan dihadirkan dalam acara besar bertajuk Gelar Produk OPOP di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (14/12/2019)

Bisnis.com,BANDUNG—Program One Pesantren One Product (OPOP) akan dihadirkan dalam acara besar bertajuk Gelar Produk OPOP di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (14/12/2019).

Program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan dirangkaikan dengan Temu Bisnis di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Minggu (15/12/2019).

Kepala UPTD P3W (Diklat Perkoperasian dan Wirausaha) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat Deni Handoyo mengatakan acara gelar produk akan menampilkan beragam produk dari 1.074 peserta OPOP.

Selain menampilkan beragam produk, di lokasi juga akan diisi berbagai kegiatan seperti talkshow, temu bisnis, serta tentunya hiburan. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

“Sebanyak 1.074 pesantren yang akan mengikuti Gelar Produk adalah mereka yang menerima program OPOP. Jumlah ini tersaring dari 1.565 pondok pesantren yang mendaftar untuk mengikuti program OPOP melalui laman www.opop.jabarprov.go.id,” katanya di Artotel Bandung, Kamis (12/12/2019).

Dari jumlah 1.565 pesantren yang mendaftar, penyaringan dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi. Hasil akhirnya, ada 1.074 pesantren yang dinyatakan berhak mengikuti program OPOP.

Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil UPTD Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat, pesantren-pesantren tersebut mendapatkan hadiah. Hadiahnya berupa pelatihan dan pemagangan, bantuan penguatan modal usaha, pendampingan usaha, promosi produk, hingga temu bisnis.

Perwakilan pondok pesantren pun mendapat hadiah lain berupa pelatihan dan pemagangan dalam kurun 25 September hingga akhir Oktober 2019. Lokasi yang dipilih untuk pelatihan dan pemagangan adalah di Koperasi Pesantren Al Ittifaq (Ciwidey, Kabupaten Bandung), Koperasi Daarut Tauhiid (Bandung), Koperasi Husnul Khotimah (Kuningan), Koperasi Al-Idrisiyah (Tasikmalaya) dan Koperasi Pesantren Nurul Iman (Bogor).

Menurutnya sudah banyak produk yang dihasilkan oleh pesantren sejak digulirkannya program OPOP. Bahkan, beberapa produk dari pesantren itu ada yang sudah dipromosikan hingga ke Turki.

"Hadirnya Gelar Produk OPOP pun diharapkan membuka mata publik bahwa program OPOP benar-benar berjalan. OPOP sendiri adalah salah satu dari 17 program unggulan Gubernur Ridwan Kamil dan Wagub Uu Ruzhanul Ulum dalam memimpin Jawa Barat selama 5 tahun,” ujar Deni yang karib disapa Tutus.

Program yang juga disebut 'Pesantren Juara' ini pun sudah memiliki payung hukum berupa Pergub Nomor 24 Tahun 2019 tentang One Pesantren One Product.

Melalui program OPOP, setiap pesantren diharapkan mampu menciptakan, mengembangkan dan memasarkan produk yang dihasilkan. Sehingga, pesantren akan mandiri, memiliki daya saing, dan tentunya semakin berkembang.

Tidak hanya itu, melalui OPOP, pengentasan kemiskinan diharapkan bisa terwujud. Sebab, pemberdayaan umat di lingkungan pesantren dilakukan untuk membuat perekonomian pesantren bergeliat. Sehingga, hal itu akan berdampak positif bagi mereka, termasuk warga sekitar pesantren.

Program OPOP sendiri akan berjalan selama 5 tahun. Setiap tahunnya, diharapkan ada 1.000 pesantren yang mengikuti kegiatan OPOP. Sehingga, dalam kurun 5 tahun kepemimpinan Ridwan Kamil akan tercapai 5.000 pesantren yang mandiri, terutama di bidang ekonomi.

Hadir dalam jumpa pers tersebut, Peri Risnandar Ketua Koperasi Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Dr Wawan Dhewanto Pengamat Kewirausahaan Dosen SBM ITB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper