Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi helm milik pengemudi Gojek. - REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi helm milik pengemudi Gojek. - REUTERS/Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis daring, Gojek mencatatkan pertumbuhan transaksi alias gross transaction value (GTV) signifikan.

Berdasarkan data yang dirilis perseroan, per akhir tahun lalu perusahaan tersebut membukukan GTV mencapai lebih dari US$9 miliar, atau tumbuh hingga 13,4 kali lipat dalam dua tahun terakhir.

Tak hanya itu, berdasarkan laporan berjudul "The State of Mobile 2019” dari platform analisa dan insights untuk aplikasi mobile bernama App Annie, Gojek menjadi aplikasi dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia pada 2018.

"Ini membuktikan penetrasi Gojek sebagai aplikasi anak bangsa, mengungguli pemain e-commerce serta pesaing terdekat di Indonesia," kata Nadiem Makarim, Founder dan Global CEO Gojek, Jumat (12/4/2019).

Kata dia, pencapaian ini merupakan realisasi dari misi perseroan untuk memberikan solusi kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia, di mana teknologi Gojek kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.

Posisi Gojek juga diperkuat oleh analisa YouGov, sebuah perusahaan global independen yang memonitor dan menganalisa ratusan merek di puluhan sektor industri. YuGov menyatakan bahwa brand Gojek terus menduduki posisi nomor satu pada kategori brand impression, nilai, kualitas, kepuasan, dan rekomendasi di sektor on-demand, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.

Gojek terus memimpin di sektor on-demand selama lebih dari enam bulan sejak ditambahkan ke monitor YouGov. Perusahaan ini sekarang menempati peringkat pertama atau top of mind di antara konsumen Indonesia saat ditanya merek aplikasi on-demand apa yang akan mereka gunakan.

Gojek, kata Nadiem, selalu percaya bahwa pemanfaatan teknologi adalah cara yang paling cepat dalam membantu mengatasi tantangan dalam masyarakat, baik di sisi mitra maupun konsumen.

"Dengan menggunakan teknologi, para penyedia jasa dan pencari jasa bisa punya akses langsung, memangkas banyak tantangan. Disisi mitra, mereka bisa memiliki akses yang luas kepada pendapatan dan menjangkau pasar yang lebih luas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper