Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini bahwa Bandara Kertajati akan menguntungkan lima tahun ke depan, meskipun saat ini terlihat sepi.
“Jadi, lima tahun mendatang apabila berjalan baik Kertajati adalah satu bandara menguntungkan,” kata Budi usai membuka unjuk bincang “Peran Kartini Perhubungan untuk Keselamatan Transportasi, Keluarga dan Lingkungan” di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis.
Untuk menjadikan bandara yang untung, Budi menyebutkan tiga upaya yang harus dilakukan, yakni pembagian penerbangan intenasional dan domestik dengan Bandara Husein Sastranegara, embarkasi haji dan umroh, dan pusat logistik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, penerbangan domestik jarak jauh dan luar negeri dipindahkan seluruhnya ke Bandara Kertajati. Sementara untuk penerbangan domestik jarak dekat tetap di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, seperti tujuan Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya.
“Idenya seperti itu, memang itu akan maksimal kalau jalan tolnya sudah selesai,” kata Menhub.
Selain itu, lanjut dia, menjadikan pusat embarkasi haji dan umroh di Jawa Barat. Saat ini, kata dia, tengah dilakukan koordinasi dengan Kementerian Agama serta maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air.
“Orang-orang yang sekarang umroh terus nanti kita mau pindahkan ke sana semuanya, termasuk secara khusus Garuda, Lion di sana semua, berangkatnya di sana,” katanya.
Dia mengatakan bahwa ide Bandara Kertajati adalah ide dari pemerintah daerah, karena itu harus ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan Bandara Kertajati.
“Kita segera lakukan ini karena ini kan banyak pihak, banyak interest tentu ada tarik-tarikan. Umpamanya dia umrohnya dari Jakarta, yang ini enggak mau kalau bisa di Jakarta, nah kita sampaikan,” katanya.
Menhub mengatakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipusatkan untuk penerbangan internasional.
Terkait pusat logistik, Menhub mengatakan potensi Bandara Kertajati akan sangat besar dalam menopang logistik Jakarta dan Jawa Barat.
“Logistiknya bagus sekali. Oleh karenanya kita bahu-membahu, Pemda saya undang, yuk kita bangun ini sama-sama bahwa ada suatu hal yang ini ya kita tanggung sama-sama,” katanya.
Bandara Kertajati ditargetkan bisa menampung 2,7 juta penumpang per tahun, namun saat ini masih terbilang sepi karena hanya ada satu rute yang beroperasi dari 11 yang tersedia.
Saat ini ada empat maskapai yang aktif beroperasi di Kertajati, yakni Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Trans Nusa.