Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA - Besarnya kerugian perusahaan investasi milik cawapres 02 Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. mendapat sorotan dari publik.

Bahkan, hingga siang ini, Kamis (28/3/2019), tagar #SaratogaDown menjadi trending topik di twitter. Para netizen melakukan tweet sebanyak 19.200 kali untuk tagar ini.

Emiten bersandi saham SRTG itu adalah salah satu perusahaan investasi terbesar di Tanah Air. Adapun Sandiaga Uno menjadi salah satu pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 22,62%.

Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp6,2 triliun. Perseroan berdalih, kerugian itu disebabkan oleh volatilitas dalam berinvestasi, diantaranya penurunan harga saham, tren kenaikan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta harga komoditas yang turun menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dalam keterangan pers resmi, manajemen SRTG mengungkapkan bahwa meskipun perseroan membukukan kerugian, tetapi kerugian tersebut belum terealisasi. Pasalnya, kerugian terjadi karena penurunan harga saham enak perusahaan SRTG di pasar modal.

SRTG justru masih membukukan pendapatan yang terealisasi sebesar lebih dari Rp1,1 triliun, di mana sekitar Rp900 miliar di antaranya berasal dari pendapatan dividen anak usaha.

Sementara itu, hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, saham SRTG justru berada pada level positif, yakni Rp3.850 naik sebesar 2,67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper