Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki oleh calon wakil presiden (cawapres) 02 Sandiaga Uno, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. mencatatkan kerugian yang cukup besar.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan, Kamis (28/3/2019), emiten bersandi saham SRTG tersebut mencatatkan rugi bersih senilai Rp6,2 triliun sepanjang tahun lalu.
SRTG adalah salah satu perusahaan investasi terbesar di Tanah Air. Adapun Sandiaga Uno menjadi salah satu pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 22,62%.
Dalam keterangan pers resmi, manajemen SRTG mengungkapkan bahwa meskipun perseroan membukukan kerugian, tetapi kerugian tersebut belum terealisasi. Pasalnya, kerugian terjadi karena penurunan harga saham enak perusahaan SRTG di pasar modal.
SRTG justru masih membukukan pendapatan yang terealisasi sebesar lebih dari Rp1,1 triliun, di mana sekitar Rp900 miliar di antaranya berasal dari pendapatan dividen anak usaha.
Perseroan berdalih, kerugian itu disebabkan oleh volatilitas dalam berinvestasi, diantaranya penurunan harga saham, tren kenaikan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta harga komoditas yang turun menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sejumlah anak usaha yang dimiliki oleh Saratoga antara lain, PT Adaro Energy Tbk. dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
Dalam setahun terakhir, harga saham Adaro memang sudah turun 33,82%. Pada perdagangan Kamis (28/3/2019) harga saham emiten berkode ADRO itu naik 0,37% menjadi Rp1.350 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp43,18 triliun dan P/E ratio sebesar 7,88 kali.
Lalu, harga saham Tower Bersama mencatatkan penurunan sebesar 30% dalam setahun terakhir. Pada perdagangan hari ini, emiten berkode TBIG itu mencatatkan penurunan sebesar 2,25% menjadi Rp3.910 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp17,76 triliun dan P/E Ratio sebesar 7,53 kali.