Kawasan ini dalam RTRW akan dirancang paling maju dibanding kawasan lain di Jawa Barat. Kawasan ini juga akan mengakomodir mulai relokasinya industri-industri padat karya yang bertebaran di sejumlah daerah terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. “Kita sudah bicara dengan Apindo,” ujarnya.
Menurutnya guna mewujudkan kawasan segitiga emas ini pihaknya membutuhkan lahan ribuan hektar. Namun jika bicara berapa luasan yang dibutuhkan, Ridwan memastikan urusan teknis tersebut masih dalam kajian Bappeda Jabar. “Pokoknya perbatasan dari Kertajati ke Selatan, ke utaranya miring ke kiri ke Patimban terus ke arah Cirebon,” tuturnya.
Ditanya lebih detil terkait pemanfaatan ruang apakah akan dipusatkan di kawasan Aerocity Kertajati seluas 3480 hektar, Ridwan mengaku hanya sebagian kecil yang akan ditempatkan di sana. Sisanya gabungan antara wilayah Subang dan Cirebon. “Jangan nanya detail, terlalu detail saya enggak tahu. Ribu ribu [industri] pasti lah,” katanya.
Setelah urusan studi perencanaan dan kajian tata ruangnya jelas, maka pihaknya akan memperjuangkan kawasan tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus [KEK]. Sehingga ada dana APBN bisa terlibat lalu pengusaha dimudahkan dengan urusan izin dan pajak. Tahun ini kita akan mulai studi perencanaan, kontruksinya mungkin tahun depan. Sehingga di tahun ketiga sudah bisa pindah pindah,” paparnya.