Bisnis.com, BANDUNG - Calon Wali Kota Bandung Nurul Arifin memang konsen dalam pemberdayaan kaum perempuan termasuk membangun semangat kesetaraan demi mendapatkan kesamaan hak dalam segala bidang di tengah masyarakat.
Tahun ini, Hari Perempuan Internasional menginginkan adanya gerakan untuk memberikan dukungan pada orang-orang yang menjadi korban pelecehan seksual.
Tema tahun ini juga menginginkan adanya advokasi atau bantuan hukum pada para penyintas sekaligus memberikan hukuman setimpal kepada pelaku.
Maka, Nurul ingin perempuan Kota Bandung mulai berani keluar dan menyerukan kesetaraan. Harapannya, Kota Bandung bisa terhindar dari kasus kekerasan seksual dengan target kaum hawa.
“Saatnya perempuan bangkit dan lawan segala macam bentuk kekerasan. Kita dilahirkan sebagai makhluk yang memiliki hak yang sama. Saatnya perempuan Bandung bersama saya,” kata Nurul dalam keterangannya, Kamis (8/3).
Bagi Nurul, diperlukan peran pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi keharmonisan warga, termasuk bagi perempuan. Jika terpilih memimpin Kota Bandung, ia akan mulai memperluas nilai empati pada warga agar selalu memuliakan kaum perempuan, dimulai dengan ibu dan istri serta keluarga terdekat.
Dengan begitu, pola pikir masyarakat dalam saling menghormati tanpa melihat gender akan tertanam dan menjadi harmonisasi dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagi kami, Bandung Harmonis yang kami gaungkan selama ini tidak akan berhenti hanya di jargon. Perjuangan terhadap kaum perempuan ini masih harus digelorakan karena situasinya masih perlu perubahan,"
"Saat semua berubah, kami akan mulai memupuk rasa kebersamaan itu, dan kami yakin, nilai tradisi urang Bandung yang someah akan mudah menerima gerakan harmonisasi antarwarga ini,” ujar Nurul.
Jika dipercaya memimpin Kota Bandung, Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) telah menyiapkan program untuk Bandung sebagai Kota Ramah Perempuan, Anak, dan Disabilitas.
Terdapat program Bandung Binangkit yang menyediakan Balai Latihan Keterampilan untuk ibu-ibu di setiap kelurahan, infrastruktur pendukung keamanan dan kenyamanan perempuan, anak, dan disabilitas, hingga program 30% perempuan dalam jabatan strategis.
PEMBANGUNAN
Di sisi lain, Nurul melihat banyak peran perempuan dalam pembangunan dan kemajuan Kota Bandung yang belum terungkap ke tengah masyarakat. Padahal, banyak keberhasilan para wanita dalam kemajuan Kota Bandung.
Terdapat peran mulai dari pergerakan aktivis perempuan, wanita karier, siswa dan mahasiswi yang terus memberikan inovasi dan kolaborasi, mereka yang aktif di kewilayahan, posyandu, PKK, tenaga kesehatan, guru, hingga para aparatur sipil negara (ASN) yang turut merancang dan membangun kemajuan infrastruktur kota.
“Sesuai pesan Dewi Sartika, keutamaan seorang perempuan juga ialah menjadi seorang yang hebat, yakni terdidik, dan cerdas, agar bisa ikut mencerdaskan generasi penerus mereka. Perempuan terbaik yang lahir dan cinta Bandung ini bisa menunjukkan bahwa kita mampu dan layak memajukan Kota Bandung,” tutur Nurul.