Bisnis.com, BANDUNG- Perusahaan tekstil asal Hong Kong dan China kembali menanamkan dana senilai US$500 juta untuk pendirian pabrik di dua wilayah sentra industri Jawa Barat serta Jawa Tengah.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkapkan dua perusahaan asal Hong Kong dan China tersebut melakukan investasi jangka panjang. Rincian investasi untuk perusahaan yang berasal dari Hong Kong membenamkan dana sebesar US$345 juta dan dari China sebesar US$200 juta.
Ade merilis informasi itu seiring dengan realisasi penanaman modal kedua perusahaan yang telah dilakukan sepanjang tahun ini. “Kedua investor telah melakukan pembelian tanah, gedung, dan mesin-mesin, tahun depan operasi,” ungkapnya di sela acara The 7th Asia International Dye Industry, Pigments and Textile Chemicals Exhibition di aula Trans Luxury Hotel, Bandung, Rabu (1/11/2017).
Dari informasi API, perusahaan asal Hong Kong telah menggawangi produksi tekstil secara multinasional. Lokasi pabrik berada di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, yang mempunyai fasilitas produksi seperti dying dan finishing.
Selain itu, basis produksi di Indonesia itupun dilengkapi dengan keberadaan garmen milik perusahaan asal Hong Kong tersebut. “Hasil produksi di Indonesia berupa kain celupan juga akan dieskpor ke Vietnam dan Bangladesh,” kata Ade.
Sementara investasi yang berasal dari China, menurut Ade, akan berfokus pada proses printing, dying, dan finishing. Bedanya, perusahaan tersebut akan mengandalkan pasokan kain atau bahan dari pemasok lokal maupun impor.
Lokasi pabrik investor China itu di kawasan Bandung yang sejauh ini merupakan pusat produksi barang tekstil. “Mereka melakukan pembelian pabrik yang sudah ada, hanya tinggal melakukan pembaruan fasilitas produksi dan peralatan mesin,” simpul Ade.